JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memarahi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Senin (10/5/2021).
Anies marah karena para ASN tidak mengikuti instruksinya untuk mengikuti seleksi terbuka jabatan Eselon II.
Baca juga: Anies Marah Instruksinya Tak Dijalankan, 239 PNS DKI Apel Siang Bolong
Bukan kali ini Anies memperlihatkan kemarahannya. Sebelumnya, ia juga pernah marah karena isu-isu berbeda.
Berikut Kompas.com merangkumkan.
Anies pernah melampiaskan kekesalannya kepada jajarannya sendiri saat menyoroti pembengkakan anggaran dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta pada Oktober 2019.
Dalam sebuah video yang diunggah ke kanal YouTube Pemprov DKI, Selasa (29/10/2019), Anies mengoceh soal besarnya anggaran belanja alat tulis kantor (ATK).
Tak tanggung-tanggung, anggaran belanja ATK untuk tahun 2020 naik sampai Rp 1,6 triliun.
Sebagai perbandingan, anggaran belanja ATK pada 2019 adalah sebesar Rp 349 miliar.
Baca juga: Anggaran Alat Tulis Sampai Rp 1,6 Triliun, Anies: Bapak, Ibu, Youre Out!
"Dari 349 miliar, tahun depan Rp 1,6 triliun, abracadabra atau bagaimana? Bagaimana kita menjelaskannya, Bapak Ibu sekalian? Sekarang pertanyaan saya tadi. Who gets what, why, when, where, how much tadi, coba, jelaskan!" kata Anies sambil menayangkan tabel perbandingan anggaran belanja ATK 2019-2020.
Anies lantas menyebut rancangan itu sebagai mempermalukan diri sendiri.
"Ini namanya self humiliation. Ini namanya mempermalukan diri sendiri," ucap Anies.
"Kita saja, kalau anak kita tanya di rumah nih, 'Bu, Pak, apa sih itu yang ditulis di koran katanya ada Rp 1,6 triliun?', bisa jawab tidak Bapak dan Ibu sekalian?" lanjutnya.
Baca juga: Kesemrawutan di Pos Kedungwaringin: Ribuan Pemudik Lawan Arus, Tantang Polisi hingga Blokade Jalan