BEKASI, KOMPAS.com - Jumlah petugas yang berjaga di pos penyekatan pemudik di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, ditambah sebanyak 150 orang.
Kapolres Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, mengatakan hal itu dalam sebuah rekaman yang diterima Senin (10/5/2021).
Petugas yang berjaga, kata Hendra, terdiri dari Polri,TNI, Satpol PP, dan petugas Dinas Perhubungan.
Hendra juga menjelaskan, sekarang terdapat dua pos penyekatan yang di Kedungwaringin, satu untuk kendaraan roda dua dan satu untuk kendaraan roda empat.
Baca juga: Kesemrawutan di Pos Kedungwaringin: Ribuan Pemudik Lawan Arus, Tantang Polisi hingga Blokade Jalan
"Yang pertama, titik penyekatan di saat ini kami berdiri di posko penyekatan Kedungwaringin, nanti kami sortir kendaraan bermotor roda dua di sini. Nanti motor kami alihkan menggunakan lajur sebelah kanan, paling kanan, sehingga mudah disortir," kata Hendra.
"Kemudian roda empat kami akan lakukan sortir di sekat pertama, di jembatan, taman, putaran Mareleng, nanti kami sekat roda empat," imbuhnya.
Hendra mengemukakan, hingga hari keempat pelarangan mudik, sebanyak 18.237 kendaraan telah diputarbalikkan atau balik arah. Kendaraan yang terpaksa balik arah itu termasuk bus, mobil pribadi, sepeda motor, travel, bajaj, maupun truk. Kendaraan yang paling banyak diputarbalikkan adalah motor.
Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor menjebol barikade penyekatan di Kedungwaringin pada Minggu malam pukul 22.40 WIB. Warta Kota melaporkan, jumlah sepeda motor yang membeludak membuat kemacetan parah tadi malam.
Sejumlah pengendara sepeda motor nekat melawan arus untuk melewati pos penyekatan yang dijaga petugas gabungan dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Situasi jadi semrawut dan kemacetam terjadi sepanjang lima kilometer. Petugas yang berjaga kewalahan dengan berjubelnya para pemudik yang memadati dua jalur.
Para pemudik diminta untuk putar balik, tetapi mereka menolak.
Situasi semakin panas disebabkan para pemudik terus memaksa untuk melintasi pos penyekatan itu.
Khawatir situasi semakin parah dan terjadi hal yang tak diinginkan, polisi membuka barikade penyekatan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.