Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Tak Sanggup Adang Serbuan di Posko Kedungwaringin, Pemudik: Kita Harus Bisa Lewat

Kompas.com - 11/05/2021, 09:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Dua jalur di Jalan Pantura Raya jelang perbatasan Kedungwaringin-Karawang disesaki pemudik.

Jalur pantura mengarah ke Bekasi juga diokupasi oleh pemudik. Mereka melawan arah untuk mendekat ke arah perbatasan Karawang.

Sejumlah pemudik terlihat memarkirkan kendaraannya di sisi jalan. Mereka menunggu penyekatan perbatasan Karawang dibuka.

Tak jarang ada aksi provokasi dari sejumlah pemudik. Mereka berteriak mengajak para pemudik maju ke arah perbatasan Karawang.

“Maju, maju. Lawan arah-lawan arah. Blayer (gas) terus, blayer terus,” ujar salah satu pemotor di tengah jalan.

Aksi provokasi tersebut kemudian disambut para pemotor lainnya.

“Terus, maju... maju terus. Masukin,” teriak para pemotor lainnya.

Para pemotor kemudian menyalakan klakson. Suara klakson kemudian terdengar bersahutan berkali-kali.

Baca juga: Pos Penyekatan Kedungwaringin Dibuka, Dirlantas: Kita Berlakukan Diskresi supaya Tak Terjadi Kerumunan

Perlahan, satu per satu pemotor merangsek maju. Mereka menerobos separator jalan untuk melawan arah.

Penyekatan terpaksa dibuka

Akhirnya sekitar pukul 02.20 WIB, polisi membuka penyekatan karena arus lalu lintas tak terkendali.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengakui bahwa jumlah pemudik pada Senin (10/5/2021) hingga Selasa (11/5/2021) dini hari sangat banyak.

Hingga pukul 02.30 WIB, lanjut Sambodo, arus lalu lintas masih cukup padat.

Sambodo mengatakan, pembukaan penyekatan di Kedungwaringin-Karawang merupakan diskresi dari polisi.

Pembukaan penyekatan dilakukan untuk mengurai kerumunan pemudik.

“Karena memang luar biasa, volume pemudik terutama yang menggunakan sepeda motor luar biasa pada malam hari ini,” ujar Sambodo kepada Kompas.com di Pos Penyekatan Kedungwaringin-Karawang, Selasa dini hari.

Sambodo mengatakan, pihaknya tetap sabar dalam menghadapi provokasi dari para pemudik.

Menurut dia, konsep penyekatan arus mudik ini merupakan operasi kemanusiaan.

“Ya alhamdulillah situasi kondusif dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambah Sambodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com