JAKARTA, KOMPAS.com - Selama Ramadhan hingga jelang Hari Raya Idul Fitri, umat muslim memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah. Di Koja, Jakarta Utara, zakat fitrah bisa dibayar dengan sampah plastik.
Gus Ni, pengelola bank sampah di Kecamatan Koja bercerita, praktik berzakat dengan sampah plastik itu bermula dari keluhan seorang warga yang kesulitan saat hendak membayar zakat.
"Awalnya itu ada masyarakat yang memang mau zakat fitrah, tapi mereka mengeluh ke saya karena ekonomi mereka sedang tidak baik," kata Gus Ni saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (11/5/2021).
"Dia bilang 'tolong saya mau zakat fitrah tapi uangnya kurang'," lanjutnya.
Baca juga: Anies Minta Zakat Disalurkan Door to Door dan Ziarah Kubur Ditiadakan
Gus Ni kemudian memberikan alternatif kepada warga itu untuk memberikan zakat dengan mengumpulkan sampah.
"Dua orang, yang satu tukang bubur, yang satu tukang gorengan, kebetulan mereka mau mudik waktu itu terus mau zakat itu susah dananya. Saya kasih solusi," ujar Gus Ni.
"Saya bilang coba mengumpulkan sampah anorganik, nanti ditimbang lalu kita tukarkan dengan beras," sambungnya.
Gus Ni mengatakan, rupanya hal itu sangat membantu warga untuk bisa berzakat di tengah kekurangan mereka.
Tahun ini adalah kali kedua kegiatan zakat dengan sampah itu dilakukan. Jika tahun lalu hanya dilakukan dua orang, saat ini 10 warga telah mengumpulkan sampah untuk membayar zakat fitrah. Mereka menukarkan 10 kilogram sampah plastik dengan 3,5 liter beras.
Saat ini, sudah terkumpul 100 kilogram sampah plastik dari para warga.
Hasil dari penjualan sampah tersebut dibeli beras sebanyak 35 kligram. Beras itu kemudian dibagikan kepada warga yang membutuhkan pada Selasa sore ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.