LOLOS penyekatan? Iya. Saya melihat bagaimana Sang Pemudik ini lolos melewati 4 pos di Bekasi dan Karawang. Kok bisa?
Rupanya Sang Pemudik yang saya ikuti dari rumahnya di kawasan Tambun, Bekasi Timur, Jawa Barat, sudah paham bagaimana caranya bisa melenggang melewati penjagaan seperti tahun sebelumnya.
Ia berencana mudik ke Cilacap, Jawa Tengah, lalu lanjut ke Jember, Jawa Timur. Ia jalan di waktu larangan mudik, 6-17 Mei 2021, berlaku. Lolos.
Baca juga: Ribuan Pemudik Pakai Motor Kembali Lolos Penyekatan di Pos Kedungwaringin
Apa rahasianya?
Program AIMAN di KompasTV yang tayang setiap Senin pukul 20.00 wib menguntitnya dari belakang. Eksklusif.
Fauzi namanya. Pemuda 25 Tahun ini berangkat dari rumahnya menjelang sore hari dengan perkiraan waktu tempuh perjalanan hingga 6-7 jam sampai di Cilacap, Jawa Tengah.
Kenapa menjelang sore? Inilah rahasianya. Jika berangkat sore, Fauzi akan melintas di pos-pos penyekatan Bekasi-Karawang- Tegal menjelang buka puasa sampai setelah salat Tarawih.
Pada jam buka puasa dan salat Tarawih, petugas gabungan dari Polisi, Satpol PP, dan Dishub di setiap pos penyekatan akan sibuk mengatur lalu lintas dan minim memberhentikan kendaraan.
Rahasia kedua, jangan tampil mencolok. Bawa barang seadanya dan berangkat mudik sendirian menggunakan sepeda motor. Secara kasat mata sama sekali tidak terlihat seperti orang yang hendak mudik.
"Ya saya Bismillah aja deh. Biasanya lolos juga kok, seperti tahun lalu," kata Fauzi percaya diri.
Benar saja, Fauzi lolos melewati 4 pos penyekatan.
Namun sayang, perjalanannya kandas di pos penyekatan Cikampek, Jawa Barat. Ia diminta putar balik. Entah apa yang kemudian ia lakukan, apakah bertahan mencari jalan tikus atau kembali pulang. Hanya ia yang tahu. Saya tak lagi menguntitnya.
Baca juga: Pemudik Motor Terobos Penyekatan, Kemenhub: Belum Tentu Lolos Pulang Kampung
Yang paling rawan dari perjalanan Fauzi adalah bahwa ia tidak melakukan tes cepat Covid-19 sebelum berangkat. Ia membawa risiko bagi keluarganya di kampung halaman.
Saya bertanya kepadanya, kenapa ia nekat pulang kampung di tengah pandemi, apakah tidak khawatir ia akan menularkan virus ke Ibunya yang tengah sakit di Cilacap?