BEKASI, KOMPAS.com - "Tolong saya, Pak, saya sudah kena putar balik lima kali, masa mau keenam kalinya," kata Arifin (47) di Pos Penyekatan di Jalan Rengas Bandung, Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, Selasa (11/5/2021) dini hari.
Arifin yang mengaku warga Tangerang hendak mudik ke wilayah Tegal, Jawa Tengah, bersama istrinya.
Ia menepi untuk beristirahat bersama puluhan pemudik lainnya yang diputar balik.
Mereka tak ingin kembali dan memilih bertahan untuk dapat terus berusaha lolos dari titik penyekatan tersebut.
Arifin mengaku berangkat dari Tangerang setelah maghrib. Pukul 01.45 WIB dini hari, ia masih terhalang di pos penyekatan Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang.
Baca juga: Aparat Tak Sanggup Adang Serbuan di Posko Kedungwaringin, Pemudik: Kita Harus Bisa Lewat
Tekad Arifin sudah bulat untuk mudik. Maka tak heran, kendati sudah lima kali diputar balik, dia akan terus mencobanya. Apalagi, ia kadung jauh dari Tangerang.
"Enggak mau (kembali), saya dari Tangerang sudah jauh-jauh sampai sini. Coba terus soalnya kan tadi sempat dibuka juga," ungkapnya, seperti dikutip Wartakotalive.com.
Setelah rehat sekitar 10 menit, Arifin kembali menghidupkan mesin Honda Supra-nya. Di depan jok, barang bawaan bertumpuk. Ia kembali mencoba peruntungannya.
Arifin sangat berharap bisa lolos di pos penyekatan tersebut. Dengan mata sedikit berkaca-kaca, ia mengaku berjuang pulang kampung karena permintaan sang anak yang baru berusia 4 tahun.
Sang anak disebut ingin merasakan momen Hari Raya Idul Fitri bersama kedua orangtuanya.
"Anak saya umur 4 tahun nelepon, nangis minta kita pulang. Saya juga rindu ingin sekali merasakan Lebaran sama anak, tahun lalu kan enggak mudik saya," katanya.
Baca juga: Para Pemotor Provokasi Terobos Penyekatan Kedungwaringin: Maju, Lawan Arah
Pada 2020, saat awal pandemi Covid-19, dia rela menunda mudiknya dan tidak bersama anaknya saat momen Lebaran.
Lebaran kedua kali ini, diakuinya, sulit jika lagi-lagi tidak mudik ke kampung halamannya.
"Tahun lalu kita tunda mudik, tahun ini rasanya gimana kalau enggak mudik lagi. Kalau mau pulang setelah larangan mudik kan bisa saja, tapi kan yang dicari momen hari raya, permintaan anak juga," keluhnya.
"Saya kalau enggak ada kerjaan mah, dari sebelum tanggal 6 Mei itu mau balik. Tapi ya gimana, kerjaan belum libur, baru sekarang (Selasa) ini (libur)," ucap Arifin.
Arifin meminta pemerintah mengevaluasi kebijakan larangan mudik ini. Menurut dia, pemerintah tinggal melakukan pengetatan dengan memeriksa kesehatan pemudik.
"Tinggal cek saja kesehatannya, kita juga pasti patuh protokol kesehatan," tandasnya.
Pantauan Kompas.com di Kedungwaringin kemarin, kemacetan parah kembali mengular, setelah sebelumnya terjadi pada Minggu (9/5/2021) malam hingga Senin (10/5/2021) dini hari, meskipun larangan mudik terus digencarkan dan aparat pengawas pos penyekatan sudah ditambah.
Pemudik datang dari berbagai wilayah di Jabodetabek, terindikasi dari pelat nomor kendaraannya.
Sebagian motor pemudik dimodifikasi untuk membawa barang. Tas-tas dibawa di bagian depan hingga belakang. Para pemotor juga nekat melawan arus.
"Maju, maju. Lawan arah, lawan arah. Blayer (gas) terus, blayer terus," seru salah satu pemotor di tengah jalan.
"Maju terus, masukin," timpal yang lain.
Klakson bersahut-sahutan.
"Kita harus bisa lewat," ujar seorang ibu yang mudik bersama suami dan istri dari Tanah Abang menuju Bumiayu.
Polisi memberikan diskresi, meloloskan sejumlah pemudik guna mengurai kerumunan yang mencapai sekitar 1 kilometer panjangnya.
Penyekatan dibuka sementara dengan skenario para pemudik itu bakal kembali terjaring penyekatan di wilayah berikutnya, seperti Karawang, Subang, dan Purwakarta. (Muhammad Azzam)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "KISAH Arifin, Lima Kali Diputarbalik di Pos Penyekatan Kedungwaringin, Hanya Ingin Lebaran Sama Anak."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.