Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Lonjakan Covid-19, Kondisi Kesehatan Warga yang Kembali ke Jakarta Bakal Dipantau

Kompas.com - 14/05/2021, 12:56 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, pihaknya bersama Polri dan TNI akan melakukan sejumlah langkah mengantisipasi lonjakan arus balik pemudik setelah Lebaran.

Pasalnya, mobilisasi warga yang cukup besar, menurut Anies, berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.

"Kita semua menyadari bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan-pekan sesudahnya potensi terjadinya kenaikan kasus covid-19 selalu ada," kata Anies dalam sebuah rekaman yang diterima Kompas.com, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: Gubernur Anies, Kapolda Fadil, dan Pangdam Jaya Dudung Rapat Bahas Arus Balik Lebaran

Anies mengungkap, ada dua langkah pengetatan pemantauan pergerakan penduduk yang akan masuk wilayah Jakarta.

"Pertama adalah melakukan skrining di pintu-pintu masuk menuju Jakarta," kata Anies.

Skrining acak akan dilakukan untuk kendaraan pribadi yang hendak masuk ke wilayah Jakarta.

"Kedua, kendaraan umum, udara, laut, kereta api memang sudah dilakukan random skrining antigen sebelum berangkat, sehingga kita bisa deteksi secara lebih baik jika ada warga yang masuk kawasan Jakarta dan bergejala dan berpotensi bawa covid-19," jelasnya.

Langkah selanjutnya, akan diadakan pendataan bagi warga yang masuk ke wilayah Jakarta.

"Gugus tugas RT-RW dikoordinasi dengan jajaran camat, lurah, babinkamtibmas, babinsa akan bersama-sama melakukan pendataan atas warga yang masuk ke wilayah itu," kata Anies.

Baca juga: Pemudik Ini Tak Kapok Dipaksa Putar Balik 5 Kali di Kedungwaringin demi Jumpa Anak di Tegal

Kondisi kesehatan warga yang tiba di Jakarta, kata Anies, akan dimonitor oleh gugus tugas Covid-19 di tingkat RT atau RW.

Rapid test antigen Covid-19 juga dilakukan oleh warga yang baru tiba.

Kondisi warga akan dilaporkan oleh ketua RT atau ketua RW setempat melalui aplikasi khusus yang sudah disediakan. Pelaporan akan dilakukan dua kali sehari.

Selanjutnya, Anies menyatakan pihaknya akan menyinkronkan koordinasi dari tingkat provinsi hingga ke RT/RW akan dilakukan sejalan.

"Karena itu nanti akan ada pertemuan khusus dengan melibatkan seluruh ketua RT-RW, kemudian, camat lurah, babinsa, babinkatimbnas untuk bisa bekerja secara sinkron sampai ke bawah," kata Anies.

Anies mengatakan, kebijakan ini diterapkan guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 seperti yang sempat terjadi pascalibur akhir tahun.

Baca juga: 8 Hari Larangan Mudik, Polisi Paksa Putar Balik 64.612 Kendaraan Pemudik

Pasalnya, kondisi kasus Covid-19 secara umum di Jakarta saat ini, diklaim Anies, berada di tingkat yang rendah.

"Misalnya di Wisma Atlet itu (terisi) sekitar 20 persen, kemudian tingkat isolasi kita antara 24 persen-28 persen occupancy ratio-nya. Itu artinya termasuk yang rendah selama satu tahun ini. kita tidak berharap mengalami lonjakan di pekan-pekan depan," ujar Anies.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sebelumnya mengunjungi gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Keduanya diketahui menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Gubernur Anies membahas persiapan pengamanan arus balik Lebaran 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com