Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kurir Tama, Harus Antar Paket yang Menumpuk di Hari Lebaran

Kompas.com - 14/05/2021, 14:31 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Lebaran menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang untuk bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Namun, tak sedikit pula yang harus tetap bekerja pada hari Raya Idul Fitri.

Seperti yang rasakan Tama (23), seorang kurir yang tetap harus mengirim paket di hari Lebaran kedua, pada Jumat (14/5/2021).

"Udah jadwalnya masuk memang, dan sekalian juga paket numpuk," kata Tama kepada Kompas.com.

Baca juga: Video Viral Prank Anak ke Ibunya Saat Mudik, Nyamar Jadi Kurir Paket hingga Berakhir Haru

Tama mengatakan, dirinya masih beruntung karena pada Lebaran pertama kemarin dia masih bisa merayakan hari kemenangan bersama keluarga.

"Kalau saya kemarin hari H lebaran Alhamdulillah nya dapet libur, cuma hari keduanya aja nih disuruh masuk karna paket numpuk kan, dari hari H (Lebaran) belum diantar," tutur Tama.

"Jadi enggak sedih banget karena kemarin udah kumpul sama keluarga" lanjutnya.

Namun pada hari ini, Tama harus mengantarkan 100 paket ke alamat di sekitar Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Tama bercerita pada hari pertama Lebaran, banyak barang yang tidak dikirim karena khawatir penerima sedang tidak di rumah.

Alhasil, semua paket menumpuk dan harus dikirim pada hari ini.

Sudah satu tahun terakhir ini Tama berprofesi sebagai kurir.

Sebelumnya, Tama bekerja di sebuah pusat perbelanjaan. Namun, ia harus merelakan pekerjaannya karena terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Peneliti Komentari Kasus Kurir Shopee Mogok Kerja karena Upah Minim

Meski harus bekerja kerjas, Tama tetap bsia merasakan keberkahan di Hari Raya Idul Fitri kali ini.

Tama mengaku dia baru saja menerima parcel dari salah satu peberima paket yang dia kirim.

"Alhamdulillah ada aja yang ngasih bingkisan. Ya kayak parcel Lebaran, sirop, kue kue, minyak, kopi teh," ucap Tama.

Hal itu cukup memberikan semangat kepada Tama untuk bisa menyelesaikan tugasnya mengirim paket-paket tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com