Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Spanduk Pemudik Wajib Bebas Covid-19 Tersebar di Sunter Agung

Kompas.com - 17/05/2021, 11:48 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka mengatakan, terdapat 52 spanduk bertuliskan "pemudik wajib bebas COVID-19" yang tersebar di lingkungan Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.

"Sudah 52 spanduk yang sudah konfirmasi. Jadi warga Sunter Agung menolak pemudik yang belum tes antigen," ujar Danang dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (16/5/2021), seperti dikutip Antara.

Danang merinci, 29 spanduk tersebar pada 11 Rukun Warga (RW) dari jumlah total 20 RW di Kelurahan Sunter Agung.

Sementara 25 spanduk lainnya disebar oleh Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), dan Karang Taruna Kelurahan Sunter Agung di sejumlah titik.

Baca juga: Anies Instruksikan Pendataan Warga yang Baru Kembali dari Mudik Lebaran

Selain itu, pada Senin (17/5), Lurah Sunter Agung berencana mendatangi warga yang baru balik dari kampung halaman untuk melakukan pendataan sesuai yang diinstruksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Besok pagi meluncur bersama-sama pengurus RW. Mulanya ke RW 01. Kami mendatangi warga yang habis pulang mudik, cek suhu (tubuh), kalau (suhu tubuh) di atas 37,73 (derajat Celsius), langsung kami antigen," tutur Danang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan Camat dan Lurah di seluruh wilayah administratif Jakarta untuk proaktif mengantisipasi warga yang mengikuti arus balik usai libur Lebaran.

Ia juga meminta aparatur pemerintah untuk memastikan seluruh warga yang keluar dan masuk lingkungannya dapat dikendalikan.

"Jadi kita tidak menunggu, tapi justru proaktif memastikan bahwa semuanya bisa terkendali," kata Anies.

Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Kembali Tak Bawa Kerabat: Jakarta Sudah Padat

Anies juga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengadakan aplikasi khusus untuk para Ketua RT dan Ketua RW untuk memudahkan pelaporan kondisi di wilayahnya.

"Nanti kami akan adakan aplikasi khusus yang digunakan oleh para Ketua RT dan Ketua RW untuk mereka melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi di wilayahnya," ujar Anies.

Senada, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pendataan terhadap warga yang mengikuti arus balik libur Lebaran oleh kelurahan berlaku pula di wilayahnya.

"Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di wilayah DKI Jakarta khususnya di Jakarta Utara," ungkap Ali di Jakarta, Jumat.

Ali menegaskan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 tingkat RT dibantu oleh kelurahan setempat harus bersungguh-sungguh dalam melakukan proses deteksi dini (skrining) terhadap warga yang baru kembali dari kampung halamannya.

Baca juga: Warga Tangsel Pasang Spanduk di Rumah Pemudik: Tolak Arus Balik, Wajibkan Tes Covid-19 Jika Mau Pulang

Ia meminta agar warga yang baru kembali tersebut segera dibawa ke lokasi tes usap (swab test) antigen ataupun PCR terdekat.

Jika memang terbukti positif setelah dilakukan tes, maka Pemerintah Kota Jakarta Utara membolehkan warga tersebut melakukan isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan.

"Waktu hasil tes tersebut keluar (positif). Jika rumahnya representatif, bisa (isolasi) di rumah. Atau tempat-tempat yang sudah kami siapkan. Bisa di RW Kampung Tangguh Jaya, bisa juga di hotel-hotel yang ada fasilitasi isolasi. Kalau bergejala, langsung dirujuk ke rumah sakit," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com