JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem 'jemput bola' dilakukan Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, untuk melacak para pemudik yang kembali ke DKI Jakarta.
Kapolsek Metro Tamansari AKBP Iver Son Manossoh mengatakan, pihaknya menyiapkan mobil pemburu Covid-19 untuk melacak warga Tamansari yang pulang dari mudik.
Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Tak Bawa Kerabat ke Ibu Kota, Anies: Semua Boleh ke Jakarta
Mobil itu nantinya digunakan untuk menerapkan sistem 'jemput' bola terhadap warga khususnya yang kembali ke Jakarta tanpa membawa surat hasil negatif tes antigen.
"Agar mempercepat proses tracing dan testing, kami terapkan sistem jemput bola ke RT/RW di Tamansari. Hal ini agar yang reaktif Covid-19 lebih cepat terdeteksi," ujar Iver, Minggu (16/5/2021), dilansir dari WartaKotalive.
Dijelaskan Iver, pihaknya bekerjasama dengan Bimas, Babinsa, dan RT/RW sudah mendata warga Tamansari yang mudik.
Berdasarkan data sementara yang telah dihimpun, diketahui sebanyak 175 warga meninggalkan Tamansari pada periode Lebaran 2021.
Dari data itu, Bimas dan Babinsa memasang stiker di rumah warga yang mudik.
Mobil pemburu Covid-19 kemudian mendatangi RT/RW yang warganya diketahui telah kembali ke rumah.
Baca juga: Pulang Tanpa Tes Covid-19, Pemudik di Lenteng Agung Kedapatan Tak Jalani Karantina Mandiri
Warga yang telah kembali dan diketahui tidak membawa surat hasil negatif nantinya dilakukan tes antigen gratis oleh Polsek Metro Tamansari.
Pihak kepolisian, Iver menambahkan, saat ini menyediakan 250 alat tes antigen untuk memeriksa warga Tamansari yang kembali dari mudik.
Tes tersebut dapat dilakukan melalui mobile/mobil pemburu Covid-19 atau di posko yang tersedia di Mapolsek.
Mobil pemburu Covid-19 itu sudah beraksi di wilayah RT 05 dan RT 06 di RW 06 Pinangsia, Tamansari, Minggu setelah diketahui ada 16 warga telah kembali dari mudik.
Para pemudik itu kemudian menjalani rapid test antigen yang diadakah Polsek Metro Tamansari.
Menurut Iver, semua pemudik tersebut dinyatakan non-reaktif Covid-19.
Baca juga: Keluarga Pria Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca Kritik Skrining Sebelum Vaksin
"Mereka yang belum mempunyai swab antigen sehingga harus menjalani test. Untungnya semua hasilnya negatif," jelas Iver.
Sementara itu, sampai Minggu, ada 5 warga yang dites di Mapolsek Metro Tamansari.
"Saat ini hasil mobile sudah 16 warga mudik terjaring. Sementara di posko swab antigen Mapolsek sudah lima warga dites," urai Iver.
Adapun tes antigen gratis secara mobile itu tersedia hingga 24 Mei 2021.
Sebab, menurut Iver, puncak arus balik belum terlalu dirasakan.
Tes antigen gratis itu disambut baik oleh pemudik. Andi (32), warga RW 06 Pinangsia, misalnya.
Andi, yang baru pulang dari Lamongan, Jawa Timur pada Sabtu (15/5/2021), mengaku belum sempat menjalani tes antigen saat tiba di Jakarta.
"Waktu berangkat ke Lamongan sih pakai surat swab antigen sama SIKM. Tapi pas kembali ke Jakarta belum sempat, hanya bawa surat dari kepala desa setempat saja," jelasnya.
Andi mengaku tidak keberatan dengan penempelan stiker pemudik di rumahnya.
Dia juga setuju menjalani tes swab antigen massal yang dilakukan Polsek Metro Tamansari.
"Demi kesehatan bersama malah bagus ada seperti ini. Jadi sama-sama aman," kata Andi. (Desy Selviany/WartaKotalive)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pendataan Warga yang Mudik, Mulai Dari Tes Antigen Hingga Pemasangan Stiker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.