JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kembali menunjukkan sikap yang berbeda soal penanganan masalah Ibu Kota.
Terakhir, Riza meminta warga Jakarta yang mudik tidak kembali ke Ibu Kota dengan membawa kerabat.
Sementara Anies menekankan bahwa siapa saja boleh masuk ke Jakarta.
Perbedaan pandangan Anies-Ariza ini tidak hanya sekali terjadi. Catatan Kompas.com, perbedaan pandangan keduanya setidaknya sudah empat kali terjadi selama 2021.
Pada Januari 2021, Riza sempat menyebut Anies meminta pemerintah pusat turun tangan mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin," kata Riza.
Baca juga: Anies Disebut Telah Meminta Pusat Ambil Alih Koordinasi Penanganan Covid-19 di Jabodetabek
Koordinasi yang dimaksud, kata Riza, agar pemerintah pusat bisa menambah jumlah fasilitas kesehatan di daerah penyangga Ibu Kota sehingga fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 di Jakarta tidak banyak terbebani oleh masyarakat sekitar Jakarta.
"Agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek, sehingga ketersediaan fasilitas di Jakarta bisa terus meningkat, tapi okupansinya turun," kata dia.
Setelah pernyataan Riza, isu angkat tangan Anies dan menyerahkan kewenangan koordinasi Jabodetabek ke pemerintah pusat sempat jadi perbincangan hangat.
Hingga akhirnya pada Februari 2021, Anies mengeluarkan pernyataan membantah angkat tangan atas koordinasi setiap wilayah Jabodetabek.
"Ingat waktu itu sempat ramai disebut Jakarta angkat tangan atau apa, sama sekali bukan, Jakarta menginginkan agar daerah-daerah (Bodetabek) itu juga meningkatkan kapasitas untuk perawatan. Dan yang bisa membantu pemerintah pusat, karena kami pun dibantu pemerintah pusat," kata Anies.
Pernyataan kedua ketika Riza menyebut Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan opsi lockdown akhir pekan untuk mengurangi penyebaran penularan Covid-19.
Pada 2 Februari lalu, Riza mengatakan, Pemprov DKI sedang mendiskusikan dan meneliti opsi tersebut untuk diterapkan di Jakarta.
"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan (lockdown akhir pekan) dari DPR RI dimungkinkan," kata Riza.
Baca juga: Wagub DKI: Lockdown Akhir Pekan Tak Bisa Diterapkan, Ini Alasannya
Tiga hari berselang, Anies kembali membantah pernyataan wakilnya itu melalui siaran langsung video streaming di YouTube.