Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Usai Larangan Mudik Berakhir, Terminal Poris Plawad Dipenuhi Penumpang

Kompas.com - 18/05/2021, 15:40 WIB
Muhammad Naufal,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah orang memilih untuk mudik Lebaran 2021 menggunakan bus dari Terminal Poris Plawad di Kota Tangerang tepat satu hari usai larangan mudik Lebaran, Selasa (18/5/2021).

Seperti diketahui, larangan mudik Lebaran 2021 diterapkan pada 6-17 Mei 2021.

Setelah itu, pada tanggal 18-24 Mei 2021, pemerintah menerapkan pengetatan mudik Lebaran 2021.

Terminal Poris Plawad yang berada di Kecamatan Cipondoh itu diketahui baru beroperasi hari ini, setelah tutup pada 6-17 Mei 2021.

Salah seorang penumpang bus bernama Putri (30) mengaku, dirinya dan empat anggota keluarganya memutuskan untuk mudik hari ini ke Padang, Sumatera Barat.

"Iya ini saya mau mudik ke Padang sama empat orang lain," ucap perempuan 30 tahun itu ketika ditemui, Selasa.

"Baru mudik sekarang soalnya kan emang kemarin ada larangan mudik," sambungnya.

Baca juga: Kelurahan Cipete Selatan Data Penghuni Kos dan Kontrakan yang Kembali dari Mudik

Putri berujar, dia bakal menetap di Padang hingga Minggu (23/5/2021).

Bus yang bakal ia gunakan, yakni perusahaan otobus (PO) Family Raya. Harga tiket dari terminal itu hingga ke Padang sekitar Rp 575.000.

Putri tak mengetahui apakah harga tersebut meningkat atau tidak. Pasalnya, baru tahun ini dia mudik Lebaran menggunakan bus.

"Biasanya naik pesawat. Tahun ini mau nyoba aja pake bus," ujar dia.

Putri mengatakan, ia sekeluarga melakukan tes GeNose C19 yang disediakan oleh pengelola Terminal Poris Plawad sebelum membeli tiket bus.

"Gratis tadi (tes GeNose C19). Hasilnya semua non-reaktif," ucapnya.

Pemudik lain yang juga menuju ke Padang, Indra, mengaku bakal mudik lebaran bersama tiga anggota keluarga lainnya.

Serupa dengan Putri, Indra baru mudik hari ini karena sebelumnya terdapat larangan mudik lebaran.

Pria 40 tahun itu menyebut bakal menetap di Padang selama 15 hari.

Baca juga: Larangan Mudik Berakhir, Stasiun Pasar Senen Ramai Calon Penumpang

Namun, berbeda dengan Putri, Indra tak menggunakan layanan tes GeNose C19 yang disediakan pengelola terminal.

"Saya pake antigen. Ini ada surat antigennya," sebut dia.

Selain dipenuhi oleh pemudik, Nurul (21), salah seorang penumpang di terminal itu mengaku bakal melanjutkan studinya di pesantren di Bojonegoro, Jawa Timur.

"Enggak, saya enggak mudik. Ini mau mondok di Bojonegoro," tuturnya.

Harga tiket ke Bojonegoro, kata Nurul, yakni Rp 500.000. PO yang ia gunakan adalah Pahala Kencana.

"Saya engga tau ada GeNose C19 di sini. Jadi, saya tadi tes antigen dulu sebelum ke sini," urai Nurul.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 14.00 WIB, ada sekitar lima bus yang bakal berangkat dari Terminal Poris Plawad.

Banyak di antara penumpang bus yang membawa koper atau tas masing-masing.

Baca juga: 461.626 Kendaraan Diputarbalikkan Selama Peniadaan Mudik, 835 Travel Gelap Ditindak

Dalam beberapa jam sekali, pengelola terminal mengeluarkan imbauan dari pengeras suara perihal protokol kesehatan.

Tak hanya dipadati oleh penumpang bus saja, terminal itu juga sudah ramai oleh para pedagang makanan dan minuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com