Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Mudik Pasca Lebaran, Terminal dan Stasiun Dipadati Calon Penumpang

Kompas.com - 18/05/2021, 20:54 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Antara,

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah stasiun dan terminal bus di kawasan Ibu Kota dan sekitarnya dipadati calon penumpang yang ingin mudik ke kampung halaman pasca berakhirnya kebijakan larangan mudik, Senin (17/5/2021).

Dilansir Antara, stasiun kereta api Pasar Senen di Jakarta Pusat tampak ramai dipadati penumpang, mulai dari ruang tunggu, area pencetakan tiket, hingga area pemeriksaan Covid-19.

Salah seorang warga Bekasi, Ika (35), mengaku baru bisa mudik ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, bersama kedua anaknya setelah larangan mudik berakhir.

"Ya karena mengikuti aturan pemerintah saja, lagi pula kan syaratnya kemarin itu banyak dokumennya, harus ada alasan mendesak. Jadi, baru pesan kereta untuk hari ini," kata Ika.

Baca juga: Larangan Mudik Berakhir, Bandara Soekarno-Hatta Mulai Dipadati Penumpang Pesawat

Perjalanan KA Jarak Jauh kembali normal

Seperti diketahui, pemerintah menerapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 demi menekan penularan Covid-19. Perjalanan antar daerah hanya diperbolehkan untuk hal-hal yang mendesak.

Pelaku perjalanan pun harus menyertakan surat izin perjalanan agar diizinkan berangkat.

Namun mulai Selasa ini, calon penumpang tidak perlu lagi melampirkan surat izin tersebut, melainkan hanya keterangan hasil negatif Covid-19.

Dikutip dari Kompas.id, antusiasme masyarakat untuk menggunakan kereta jarak jauh kembali meningkat di wilayah layanan Jakarta.

Baca juga: Syarat Perjalanan Keluar-Masuk Jakarta 18-24 Mei 2021

Selasa ini, Stasiun Gambir di Jakarta Pusat melayani keberangkatan 20 kereta yang membawa 3.693 penumpang.

Sementara itu, Stasiun Pasar Senen melayani keberangkatan 20 kereta dengan total 8.693 penumpang.

Sebelumnya, selama masa larangan mudik, PT Kereta Api Indonesia hanya mengoperasikan 19 kereta untuk penumpang dengan tujuan mendesak nonmudik, yang mengangkut sekitar 6.000 penumpang per hari.

Terminal bus dipadati pemudik

Selain di stasiun kereta, kepadatan penumpang juga terlihat di terminal bus, salah satunya Terminal Poris Plawad, Tangerang, Banten.

Petugas terminal mencatat 201 penumpang di terminal yang sebelumnya ditutup selama larangan mudik Lebaran.

Baca juga: Operasi Ketupat Diperpanjang hingga 24 Mei, Ada 14 Titik Penyekatan di Jabodetabek

Salah satu di antara penumpang tersebut adalah Indra (40). Pedagang kaki lima ini mengaku hendak mudik ke Padang, Sumatera Barat, bersama Istri dan kedua anaknya.

Mereka menaiki bus Bumi Minang dan mengantongi surat keterangan negatif hasil tes usap antigen sebagai syarat perjalanan.

”Tahun lalu tidak bisa pulang. Kali ini tunggu selesai penutupan (larangan mudik). Rencananya 15 hari di kampung,” ujarnya.

Pemudik lain, Siti (29), berangkat ke Madura, Jawa Timur, bersama keluarga.

Mereka terdiri atas lima orang dan menaiki bus Pahala Kencana setelah mengikuti tes GeNose C19 di terminal dengan hasil nonreaktif.

Baca juga: Tak Perlu Antre di Kantor Polisi, Begini Cara Urus SKCK secara Online

Pedagang kaki lima ini tidak mudik pada tahun lalu. Rombongannya tertahan di pos penyekatan dan memutar balik ke terminal awal.

”Ini mau mudik karena pas ada acara di kampung. Kemarin, kan, masih dilarang oleh pemerintah,” ucapnya.

Petugas terminal mencatat, sebanyak 5.274 penumpang berangkat dengan 964 bus dalam kurun 1-5 Mei 2021 atau sebelum larangan mudik Lebaran.

(Kompas.id/ Erika Kurnia, Fransiskus Wisnu Wardhana Dany)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara,
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com