TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang Ismail menyatakan, banyak perusahaan di Kota Tangerang yang mundur sebagai pembeli vaksin Gotong Royong.
Vaksin Gotong Royong secara serentak disuntikkan kepada pegawai swasta di Indonesia mulai Selasa (18/5/2021).
Alasan perusahaan-perusahaan itu mundur, kata Ismail, lantaran harga vaksin terlalu mahal.
"Ada (perusahaan) yang ngeluh mahal. Banyak yang mundur juga," sebut Ismail melalui sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Kadin DKI Jakarta: 22.000 Perusahaan Telah Daftar Ikut Vaksinasi Gotong Royong
Sebagai informasi, rincian harga vaksin Gotong Royong sebesar Rp 375.000 dengan biaya penyuntikan Rp 125.000.
"Karena (harga) vaksinnya lumayan kan, dua kali suntik, Rp 1.000.000 kan," tuturnya.
Di satu sisi, Ismail mengaku ada pula perusahaan-perusahaan yang mengeluh lantaran tidak mendapatkan jatah vaksin Gotong Royong.
Menurut dia, hal tersebut terjadi karena kuota vaksin yang terbatas.
"Ada yang sudah daftar, tapi enggak dapet. Ya karena vaksinnya terbatas kan. Makanya 18 perusahaan itu dulu," ujarnya.
Ismail menyebut setidaknya ada empat perusahaan di Kota Tangerang yang ikut serta dalam vaksin Gotong Royong.
Baca juga: Hari Ini, 4 Perusahaan di Kota Tangerang Laksanakan Vaksinasi Gotong Royong
Empat perusahaan itu di antaranya PT Mayora Grup, PT Gajah Tunggal, dan PT Yuasa Battery.
"Karyawan perusahaan-perusahaan itu disuntiknya di pabrik masing-masing," ucap Ismail.
"Kalau vaksinatornya, masing-masing (perusahaan) bekerjasama dengan rumah sakit atau puskesmas di Kota Tangerang," sambungnya.
Ismail berujar, proses vaksinasi tersebut dilakukan serentak oleh empat perusahaan itu sekitar pukul 08.30 WIB.
Ada sejumlah karyawan yang merasa efek samping seperti pusing setelah disuntik vaksin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.