Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 3 Anggota Ormas yang Keroyok Petugas Dishub Bekasi

Kompas.com - 19/05/2021, 11:29 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menangkap tiga orang dari sejumlah angggota organisasi masyarakat (ormas) berinsial SU, R dan S yang melakukan pengeroyokan terhadap petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Bekasi, M.

Penganiayaan itu terhadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Bekasi pada Selasa (18/5/2021).

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Aloysius Supriyadi mengatakan, ketiga anggota ormas itu ditangkap tak jauh dari lokasi pengeroyokan, pada Selasa malam.

"Sudah ditangkap. Ada tiga orang sudah diamankan. Mereka dijemput sama anggota (Selasa) semalam," ujar Aloysius saat dihubungi, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Kronologi Petugas Dishub Bekasi Dikeroyok Anggota Ormas Saat Bertugas

Aloysius mengatakan, ketiga pelaku ditangkap setelah terbukti melakukan pengeroyokan terhadap korban yang menegurnya karena melanggar rambu lalu lintas putar arah.

"Itu tiga orang melakukan pengeroyokan. Ada yang (menganiaya) menggunakan helm. Untuk yang lain cuma ada saja di situ (lokasi kejadian). Tidak melakukan penganiayaan," ucap Aloysius.

Saat ini, kata Aloysius, ketiga anggota ormas yang ditangkap masih dalam proses pemerikaan terkait aksi penganiayaan itu.

"Iya sekarang masih dalam pemeriksaan kepada ketiga orang itu," ucapnya.

Sebelumnya, seorang petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi berinisial M dikeroyok anggota organisasi masyarakat (ormas) setempat pada Selasa (18/5/2021).

M dikeroyok ketika bertugas mengatur arus lalu lintas di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Informasi pengeroyokan itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Ikhwanudin.

"Iya itu benar kejadiannya di depan (RS) Mitra (Keluarga) Bekasi Barat. Kejadiannya sorelah menjelang magrib," kata Ikhwanudin, ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.

Baca juga: John Kei Membela Diri: Mengaku Sudah Bertobat hingga Merasa Dizalimi

Video pengeroyokan itu viral di media sosial. Dalam tayangan video seperti dilansir Wartakota, tampak sekelompok pemuda menganiaya seorang petugas berseragam Dishub

Salah satu pemuda bahkan memukul petugas Dishub itu menggunakan helm.

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan di lapangan, para pemuda itu mengeroyok petugas karena tak terima ditegur.

Mereka ditegur karena melanggar rambu lalu lintas putar arah di Jalan Ahmad Yani tepatnya putaran arah di depan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi yang mengarah ke Stadion Patriot Candrabhaga.

Sementara itu, korban yang didampingi beberapa orang lain kemudian melaporkan peristiwa pengeroyokan itu ke Polres Metro Bekasi Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com