Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Senen Dipadati Penumpang yang Hendak Mudik

Kompas.com - 19/05/2021, 12:21 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, dipadati oleh penumpang yang hendak mudik pada Rabu (19/5/2021).

Meskipun Idul Fitri sudah usai, namun banyak warga Jakarta dan sekitarnya yang baru pulang kampung setelah larangan mudik berakhir.

Pantauan Kompas.com Rabu pukul 11.00 WIB, para calon penumpang kereta api jarak jauh memadati area tunggu keberangkatan.

Sebagian besar membawa tas besar berupa koper, ransel, serta kardus.

Hampir semua bangku yang tersedia terisi oleh para calon penumpang.

Baca juga: Antisipasi Jakarta Hadapi Lonjakan Covid-19 Setelah Libur Panjang Lebaran

Heni (33), warga Ciledug, mengaku baru bisa pulang kampung hari ini karena menghindari larangan mudik.

"Ia sengaja baru mudik ke Malang hari ini karena kan sudah tidak dilarang. Jadi tidak perlu urus surat-surat," kata Heni saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

Pada masa larangan mudik 6-17 Mei, pelaku perjalanan dengan kereta api jarak jauh harus mengantongi surat izin keluar masuk (SIKM) yang menerangkan keperluan perjalanan dari instansi tempat bekerja atau pun kelurahan.

Namun, setelah masa larangan mudik berakhir, penumpang KA Jarak Jauh cukup menunjukkan surat tanda bukti negatif Covid-19, bisa melalui tes genose, tes swab antigen, atau Swab PCR.

Heni memilih tes genose Covid-19 di Stasiun Senen karena harganya murah, yakni hanya Rp 30.000 per orang.

"Alhamdulillah saya dan suami tadi hasilnya negatif," ujarnya.

Baca juga: Wagub DKI Minta Maaf soal Video Paduan Suara di Ruang Utama Masjid Istiqlal

Ricardo (26) juga sengaja mudik hari ini guna menghindari larangan mudik dari pemerintah.

Karyawan swasta yang kos di Jakarta Selatan ini hendak pulang ke rumah orangtuanya di Yogyakarta.

"Kalau pas larangan mudik kemarin memang tidak bisa pulang. Minta surat dari kantor juga enggak dikasih. Makanya baru mudik hari ini," ucap Ricardo.

Ricardo mengaku tak khawatir akan membawa virus corona Sars-Cov-2 ke kampung halaman. Sebab, ia sudah tes swab antigen dengan hasil negatif Covid-19.

"Kalau antigen kan hasilnya lebih akurat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com