TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto menyebut, jajarannya bakal mendeportasi dua warga negara asing (WNA) asal Inggris yang kabur dari proses karantina kesehatan.
Kepolisian sebelumnya telah menangkap dua WNA yang kabur itu, ODE (39) dan MM (32), di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (19/5/2021).
Keduanya merupakan warga negara (WN) Inggris.
Dua WN Inggris itu kabur dari proses karantina kesehatan pada 7 Mei 2021.
Baca juga: Tak Punya Uang, Alasan Dua WN Inggris Kabur Saat Akan Dikarantina
Romi menyatakan, pendeportasian itu merupakan upaya penegakkan hukum bagi WNA yang tak menaati peraturan Indonesia.
Kata Romi, ODE dan MM yang melarikan diri dari proses karantina kesehatan merupakan bentuk pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
"Kami akan tindak lanjuti langkah hukum untuk pendeportasian dan diajukan tangjal (penolakan kedatangan kembali sesuai UU No 6/2011 pasal 75," ujar Romi saat melakukan konferensi pers di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Jumat (21/5/2021).
Dia berujar bahwa pendeportasian tersebut bakal dilakukan usai kepolisian melimpahkan berkas kasus dua WN Inggris itu.
"Untuk waktu deportasi rencananya secepatnya. Setelah ada pelimpahan, akan kami deportasi," katanya.
Baca juga: Beralasan Sakit Perut lalu Kabur Saat Akan Dikarantina, Dua WN Inggris Ditangkap
Romi menambahkan, ODE dan MM diizinkan memasuki Indonesia lantaran mereka merupakan pemilik visa kunjungan.
"Sesuai dengan Permenkumham Nomor 26, pemilik visa kunjungan, kitas (kartu izin tinggal terbatas) dan kitap (kartu izin tinggal tetap) untuk WNA yang diperolehkan masuk. Artinya untuk WNA yang memiliki tujuan tertentu," urai dia.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian menuturkan kronologi ODE dan MM melarikan diri dari karantina kesehatan itu.
Kata Adi, dua WNA itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pada 7 Mei 2021 sekitar pukul 12.45 WIB.
Sesuai protokol, dua WNA itu wajib menjalani karantina kesehatan di salah satu hotel yang ditunjuk pemerintah.
Keduanya lantas diantar sebuah taksi ke hotel tempat mereka seharusnya menjalani karantina.