JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa kasus Covid-19 kembali meningkat setelah libur panjang Lebaran 2021.
Kasus aktif Covid-19 per 22 Mei 2021 meningkat hingga di posisi 9.108 kasus aktif.
Kenaikan terlihat dari kasus aktif yang sebelumnya fluktuatif kini merangkak naik lagi.
"Hal ini terlihat dari kasus positif yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Dinkes DKI: Kasus Covid-19 Jakarta Kembali Alami Kenaikan
Dwi menjelaskan, penyebabnya adalah penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat yang mulai diabaikan lantaran merasa kebal setelah disuntik vaksin.
Itulah sebabnya, ucap Dwi, masih dibutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
Kegiatan silaturahmi Lebaran di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, juga memicu kenaikan kasus dan memunculkan klaster baru.
Di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, sebanyak 80 warga dinyatakan positif Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, klaster Covid-19 di sana diduga kuat disebabkan oleh kegiatan silaturahmi saat Lebaran 2021.
"Sementara diduga akibat warga yang melakukan kunjungan silaturahmi Lebaran satu sama lain sehingga satu RT (terpapar Covid-19)," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat malam.
Baca juga: Dinkes: Sudah 2 Kasus Virus Corona Varian India di Jakarta
Klaster Covid-19 tersebut dikonfirmasi oleh Camat Cipayung Fadjar Eko Satrio.
RT 003 RW 003 kemudian ditetapkan sebagai zona merah.
Fadjar mengatakan, klaster berawal dari seorang warga yang ngotot mengikuti acara silaturahmi meskipun dalam keadaan sakit.
Baca juga: Wagub DKI: 80 Warga Satu RT di Cilangkap Diduga Terpapar Covid-19 Saat Silaturahmi Lebaran
Warga tersebut dikenal memiliki riwayat asma sehingga tidak diketahui penyebab asmanya memberat karena terpapar Covid-19.
"Beberapa hari kemudian ada beberapa warga mempunyai gejala yang sama. Langsung di-swab antigen positif, lanjut PCR juga positif, ternyata lebih dari lima rumah (positif) terus kami nyatakan sebagai zona merah," kata Fadjar.