JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptari mengatakan, pesepeda yang meninggal di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Minggu (23/5/2021) pagi memiliki riwayat penyakit jantung.
Rudy mengatakan, pesepeda bernama John (62) pernah dipasang ring di jantungnya.
“Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari (aplikasi) Garmin-nya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180,” ujar Rudy saat dihubungi, Minggu (23/5/2021) pagi.
Baca juga: Diduga Kena Serangan Jantung, Pesepeda Meninggal di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang
Rudy mengatakan, pemasangan ring di jantung John dilakukan pada 15 tahun yang lalu. Ia menyebutkan, detak jantung John sudah tak normal.
“Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah deg-degan. Beliau 180 mungkin kecapean kemudian ada riwayat jantung,” tambah Rudy.
Sebelumnya, John ditemukan meninggal dunia di JNLT Kampung Melayu-Tanah Abang.
Ia diduga meninggal karena serangan jantung.
John dilaporkan pesepeda yang melintas dan melihat John dalam posisi pingsan.
“Kemudian kita langsung hubungi ambulance yang sudah disediakan dan langsung menuju ke lokasi, informasi dari ada pada saat kejadian,” kata Rudy.
Baca juga: Uji Coba Jalur Road Bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Pesepeda Merasa Waswas
Saat ditemukan, John duduk bersandar di tembok JLNT Kampung Melayu-Casablanca.
Sepeda milik John juga sudah disandarkan ke tembok.
John sempat dibawa ke Rumah Sakit Tarakan menggunakan mobil ambulans milik AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Rudy mengatakan, pihak keluarga John sudah berada di Rumah Sakit Tarakan.
“Kebetulan saya masih di RS Tarakan sudah bersama keluarga almarhum,” tambah Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.