Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati Jadi 46 Orang, Bima Arya Perintahkan Evakuasi ke Pusat Isolasi

Kompas.com - 23/05/2021, 15:42 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 yang terjadi di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, terus bertambah.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor melaporkan, data terbaru warga yang terkonfirmasi positif virus Corona di perumahan itu mencapai 46 orang.

Atas penambahan kasus positif tersebut, Satgas Covid-19 Kota Bogor mengeluarkan surat perintah Nomor 104/001-Set yang isinya meminta agar seluruh warga yang terkonfirmasi positif dievakuasi ke pusat isolasi di Gedung Pusdiklat BPKP, Ciawi, Bogor.

"Sampai dengan hari ini, tercatat ada 46 warga yang positif. Sekarang kita fokuskan untuk yang sakit (positif Covid-19) dikarantina di tempat isolasi di Ciawi atau di rumah sakit. Sementara yang negatif saya minta untuk karantina (isolasi mandiri) dan tidak kemana-mana," ucap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Bima Arya Minta Dinkes Kota Bogor Lakukan Genome Sequncing Kasus Covid-19 di Klaster Griya Melati

Bima menambahkan, proses evakuasi terhadap warga yang positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati dilakukan secara bertahap.

Kata Bima, saat ini ada 21 warga yang akan dibawa ke pusat isolasi BPKP, Ciawi.

Ia menuturkan, atas kejadian ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown lokal di lokasi tersebut.

"Aktivitas warga di situ dibatasi, hanya untuk urusan darurat saja. Nanti semua logistiknya dibantu, urusan sampah juga dibantu. Intinya pembatasan aktivitas," kata Bima.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, terdapat 188 warga Perumahan Griya Melati yang dilakukan tes usap antigen berdasarkan hasil kontak erat.

Dari 188 warga itu, didapati sebanyak 46 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Kronologi Klaster Covid-19 di Perum Griya Melati Bogor, 25 Orang Terinfeksi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menilai, penambahan kasus di perumahan itu sangat mengkhawatirkan.

Retno menuturkan, perlu langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi dan mencegah penularan yang lebih luas lagi.

Dia menyarankan agar seluruh kasus positif harus menjalani isolasi di pusat isolasi BPKP Ciawi atau rumah sakit.

Selanjutnya, sambung Retno, semua kontak erat diwajibkan karantina selama lima hari dan dilakukan swab antigen dan PCR.

"Semua kontak erat wajib karantina lima hari dan tidak ada aktivitas dulu. Kita lakukan swab antigen hari ke 1 dan hari ke 5 untuk memastikan benar-benar negatif baru boleh aktivitas," pungkas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com