“Pada hari-hari biasa, seperti pada bulan Januari -Maret, rata-rata per hari Terminal Baranangsiang melayani penumpang sekitar 203 orang," papar Polana.
"Pasca masa peniadaan mudik, Terminal Baranangsiang tercatat melayani sebanyak 221 penumpang rata-rata per hari," sambungnya.
Polana mengungkapkan, penumpang bus di terminal tersebut paling banyak menuju Wonosobo, Jawa Tengah, Lampung, dan Padang.
"Di Terminal Baranangsiang, Bogor, setidaknya terdapat 24 PO (perusahaan otobus) yang beroperasi melayani AKAP," ucapnya.
Di Terminal Poris Plawad, Polana mengaku terjadi peningkatan penumpang sekitar 74 persen.
"Apabila pada waktu normal rata-rata setiap hari melayani penumpang sekitar 446 orang. Maka
selepas masa peniadaan mudik, Terminal Poris Plawad rata-rata melayani sejumlah 776 penumpang per hari," papar dia.
Destinasi yang paling banyak dituju penumpang dari Terminal Poris Plawad, kata Polana, yakni Madura di Jawa Timur dan Padang di Sumatera Barat.
"Untuk jumlah PO yang terdapat di Poris Plawad sebanyak 78 perusahaan," ujarnya.
Polana menyatakan, setidaknya ada sekitar 324 orang yang berangkat dari Terminal Jatijajar pada bulan Januari-Maret 2021.
Setelah larangan mudik Lebaran, lanjutnya, ada sekitar 519 penumpang berangkat setiap harinya dari terminal tersebut.
"Dengan demikian, kenaikan penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar pada periode ini tercatat kurang lebih sebesar 60 persen," urai Polana.
Sejumlah lokasi yang paling banyak dituju dari terminal itu adalah Ponorogo di Jawa Timur, Bojonegoro di Jawa Timur, Yogyakarta di DI Yogyakarta, dan Pekalongan di Jawa Timur.
"Adapun untuk jumlah PO yang terdapat di Terminal Jatiajar ini sebanyak 48 perusahaan," ungkap Polana.
Sementara itu, di Terminal Pondok Cabe, tidak terjadi peningkatan jumlah penumpang usai larangan mudik Lebaran.