Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Mei 2021, 74.703 WNA Masuk Indonesia Lewat Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 24/05/2021, 16:06 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mencatat, ada 148.642 warga negara asing (WNA) yang keluar masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, sejak Januari-24 Mei 2021.

"Dari bulan Januari 2021 sampai tanggal 24 Mei 2021, hari ini, WNA yang datang dan berangkat ada 148.642 orang," ungkap Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Rommy Yudianto saat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).

"Kalau untuk kedatangan sendiri ada 74.703 orang dan keberangkatan ada 73.939 orang," imbuh dia.

Baca juga: Serba-serbi Vaksinasi Gotong Royong di Jabodetabek: Jenis hingga Alur Pemberian Vaksin

Berdasarkan catatan Imigrasi, warga negara (WN) China merupakan WNA yang paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Jumlahnya, kata Romi, mencapai 20.057 orang.

"Banyak juga WN China yang keluar dari Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta, yaitu sebanyak 17.730 orang," ujarnya.

Selain China, kata Rommy, ada empat negara lain yang warganya kerap masuk ke Indonesia melalui bandara terbesar se-Indonesia itu.

"Selain WN China, ada juga WN Jepang, Korea Selatan, India, dan Amerika Serikat. Itu semua banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta," papar dia.

Baca juga: Update Covid-19 di Jakarta: Kasus Naik Lagi, Ditemukan Varian India, hingga Muncul Klaster Lebaran

Menurut Rommy, semua WNA yang memasuki Indonesia itu merupakan pemilik visa kunjungan, kartu izin tinggal tetap terbatas (KITAS), atau kartu izin tinggap tetap (KITAP).

Kata Rommy, WNA yang memiliki salah satu dari dokumen itu diizinkan memasuki Indonesia.

"Tentunya kan dokumen keimigrasian itu sudah memenuhi persyaratan yang dilakukan pengecekan oleh pejabat Imigrasi," tuturnya.

Dia menuturkan, puluhan ribu WNA yang masuk itu memiliki tujuan berbeda-beda.

Beberapa di antaranya, yakni tujuan kemanusiaan, tujuan medis, dan bekerja.

"Tentunya mereka kan mempunyai tujuan tertentu. Bisa untuk bekerja, bisa untuk tujuan kemanusiaan, mau pun medis," ungkap Rommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com