Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Dugaan Korupsi Damkar Depok, Sandi Mengaku Diminta Sebut Nominal agar Damai

Kompas.com - 25/05/2021, 09:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 DEPOK, KOMPAS.com - Sandi Butar Butar, anggota Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, menceritakan kisahnya berulang kali berkait dia yang diajak "damai", setelah membongkar dugaan korupsi di lembaganya beberapa waktu lalu.

Ajakan damai ini datang menggantikan gelombang ancaman dan intimidasi yang pernah ia alami gara-gara memviralkan kasus ini dan membawanya ke ranah hukum hingga jadi sorotan media massa.

Modus mengajak damai paling sering yang ia hadapi, ujar Sandi, adalah menerima bertemu dengan pihak yang mengaku perwakilan "LSM".

Baca juga: Sandi dan Pengacara Penuhi Panggilan Polisi soal Dugaan Korupsi Dinas Damkar Depok

Kepada Kompas.com, Sandi menyebutkan sedikitnya ada tiga peristiwa saat dia disambangi oleh orang LSM. Peristiwa-peristiwa itu, menurut dia, terjadi sejak awal kasus ini mencuat hingga menjelang Lebaran 2021 lalu.

Peristiwa pertama terjadi pada bulan April, tak lama setelah Sandi menyerahkan barang bukti berupa sepatu, yang diduga hasil penggelembungan dana belanja, ke Kejaksaan Negeri Depok yang ketika itu sedang mengumpulkan data dan bahan keterangan.

Setelahnya, ia ditemui oleh salah satu orang LSM yang sejurus kemudian meminta waktunya untuk bicara.

Baca juga: Sandi Pembongkar Dugaan Korupsi Damkar Depok Mengaku Diberi SP, Wali Kota Idris: Lapor ke Saya!

"Dia menawarkan 'duduk tengah', katanya, 'minta apa?'" ungkap Sandi kepada Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

"Di situ tetap saya tolak. Saya bilang, 'saya enggak minta apa-apa'. Tuntutan saya itu hak saya," kata dia.

Negosiasi jelas buntu di sana. Namun, bukan berarti oknum yang hendak melindungi skandal korupsi itu menyerah.

Suatu pagi, masih di bulan April, Sandi baru saja keluar dari gang rumahnya. Lokasi peristiwa terjadi di kawasang Depok Dua.

"Mau berangkat kerja itu pagi. Tiba-tiba diberhentikan oleh dua orang yang naik motor untuk nyuruh duduk tengah lagi," jelas Sandi.

Baca juga: Kejari Sudah Panggil 16 Orang Terkait Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok

Kali ini, menurut Sandi, dua orang yang juga mengatasnamakan suatu "LSM" itu merupakan orang yang berbeda dengan yang ditemuinya setelah dari Kejaksaan Negeri Depok pada peristiwa pertama.

Baik pada peristiwa pertama maupun kedua, Sandi mengaku tak pernah mengenal pihak-pihak dari "LSM" yang mengajaknya damai.

"Mereka cuma bilang, 'Lo mintanya apa? Sampein aja'.. Saya cuma bilang, saya enggak minta apa-apa," lanjutnya.

Sandi kemudian menemukan jurus baru buat menangkal tawaran-tawaran, atau barangkali desakan-desakan, untuk damai itu. Caranya, yakni dengan berseloroh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com