JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, masih terus mengalami penambahan sampai Selasa (25/5/2021) hari ini.
Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian menyampaikan, berdasarkan data sampai pukul 08.00 WIB pagi ini, ada 1.393 pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RS Wisma Atlet.
Jumlah itu bertambah jika dibandingkan data sehari sebelumnya.
"Jumlahnya bertambah 88 orang dari hari kemarin. Semula 1.305 menjadi 1.393 orang," kata Aris dalam keterangan tertulis, Selasa pagi.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Didominasi Klaster Keluarga dan Pemudik
Dengan penambahan tersebut, maka artinya sudah tujuh hari berturut-turut jumlah pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet terus mengalami penambahan.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono mengatakan, tren kenaikan pasien ini mulai terjadi pada Selasa pekan lalu, beberapa hari usai libur Lebaran.
"Dari pantauan sejak 18 Mei kemarin, berdasar dashboard digital yang kita punya, ini (jumlah pasien) terus meningkat grafiknya," kata Tugas, Senin kemarin.
Pada 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.
Namun jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.
Baca juga: Terbentuk Klaster Covid-19 dalam Satu RT di Cilangkap, Ketua RW: Mulanya Makan Ketupat Bersama
Pasien di RS Wisma Atlet didominasi oleh pasien klaster keluarga dan pemudik.
"Tentunya ini arus mudik memberi kontribusi peningkatan pasien di Wisma Atlet. Dari cek poin pemeriksaan dilaporkan di sana ada yang positif dari hasil, langsung dikirim kesini," ujar Tugas.
Tugas mengatakan, kapasitas RS Wisma Atlet saat ini memang masih aman. Keempat tower di RS Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung hingga 5994 pasien.
Bahkan ada juga tower cadangan di Wisma Atlet Pademangan sehingga total kapasitas bisa menampung 8000 pasien.
Namun, ia mengingatkan bahwa RS Wisma Atlet bisa penuh pasien jika masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.
"Ini yang kita harus jaga. Kalau di luar sana tidak mencegah, RS bisa dipenuhi pasien. Ini penting kita harus terus memakai masker jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.