Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek 82 Tahun di Pinang Ranti yang Protes Banjir karena Bangunan Liar: Sudah Lapor dari 2015, Tak Ada Tindakan

Kompas.com - 25/05/2021, 17:26 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

Menurut Ny. Silaen, pada awalnya saluran air cukup tinggi ada di sepanjang Jalan Raya Pintu 2 TMII itu.

Namun, banyak bangunan liar didirikan di sekitar rumahnya tanpa diketahui pemilik tanah.

"Tanah itu katanya punya Yayasan Harapan Kita," ujar Ny. Silaen.

Bangunan liar itu didirikan dengan beton hingga menutup saluran air di sepanjang jalan tersebut.

Kontur rumah Ny. Silaen yang terletak di tanah menurun menyebabkan air mengalir ke saluran kecil di samping tanah kosong persis sebelah rumahnya setiap kali hujan turun.

Saluran air itu terlalu sempit untuk menampung banyaknya air ketika hujan.

"Karena itu, sekarang setengah jam saja hujannya, rumah saya sudah banjir," ucapnya lagi.

Sudah mengadu berulang kali

Dibantu anak-anaknya, Ny. Silaen sudah berulang kali mengeluhkan kondisi rumahnya setiap banjir kepada Ketua RT.

"Selalu diadukan, tapi tidak ada digubris," jawabnya.

Sementara pihaknya juga tidak bisa mengimbau para pemilik bangunan liar tersebut.

"Sudah saya bilang (ke pemilik bangunan liar): 'Kalian perhatikan saja saluran airnya'. Mungkin karena saya perempuan tua, tidak digubris orang," ucapnya lagi.

Menurut Ny. Silaen, aduannya sempat dibahas sampai pihak Kelurahan Pinang Ranti pada 2017.

Kala itu, sudah ada aksi pengukuran saluran air dari petugas setempat.

Dia pun mendengar bahwa para warga yang membangun bangunan liar sempat menandatangani kesepakatan untuk meninggalkan bangunan liar mereka.

Namun, para warga itu meminta penguluran waktu untuk pindah sehingga akhirnya malah tidak meninggalkan bangunan liar mereka sampai saat ini.

Baca juga: Sandi Pembongkar Dugaan Korupsi Damkar Depok Mengaku Ditawari Uang oleh Bendahara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com