Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Relokasi, Warga Pondok Maharta Tawarkan Solusi Atasi Banjir ke Pemkot Tangsel

Kompas.com - 25/05/2021, 18:46 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Perumahan Pondok Maharta tak sepakat dengan rencana relokasi yang dipersiapkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengatasi banjir.

Mereka meminta pemerintah kota untuk terlebih dahulu memikirkan solusi jangka pendek dalam menangani banjir yang kerap melanda kawasan pemukiman tersebut.

"Kami sebagai warga minta solusi jangka pendek. Ini harus gerak cepat, karena kan hujan turun 15 menit 30 menit banjir," ujar Ketua RT 5 RW 9 Pondok Maharta Wahyu Riadi saat diwawancarai, Selasa (25/5/2021).

Menurut Wahyu, dia bersama warga dan pengurus lingkungan telah menawarkan sejumlah solusi jangka pendek untuk meminimalkan terjadinya banjir.

Baca juga: Atasi Banjir, Pemkot Tangsel Berencana Relokasi Warga Pondok Maharta dan Kampung Bulak

Salah satunya dengan memperbesar saluran air dan memasang pintu air yang dapat ditutup ketika volume Kali Sarua mulai penuh.

"Pertama mungkin dibuat pintu air atau pintu tabok di saluran air. Jadi kalau kali sudah mulai penuh bisa ditutup," tutur Wahyu.

Setelah itu, kata Wahyu, diperlukan penambahan pompa air di lokasi untuk mempercepat proses penyedotan air ketika mulai menggenangi kawasan pemukiman.

"Sekarang ini cuma ada satu. Jadi ada fungsinya tapi belum maksimal," sambungnya.

Ketua RT 07 RW 09 Pondok Maharta, Wage Rolyantoro mengatakan, terdapat 3 RW di Pondok Maharta yang kerap terdampak banjir.

Dia berpandangan dibutuhkan paling sedikit 12 pompa untuk menyedot air ketika mulai menggenangi kawasan pemukiman.

"Idealnya enam pompa, itu di wilayah RW 09 saja. Mungkin untuk tiga RW itu minimal 12 pompa lah," kata Wage.

"Kalau sudah ada itu minimal banjir di jalan saja paling. Enggak masuk ke rumah," sambungnya.

Baca juga: Warga Pondok Maharta Tolak Direlokasi demi Atasi Banjir di Wilayahnya

Menurut Wage, solusi jangka pendek lebih penting untuk dipikirkan, mengingat tak semua warga bisa menyetujui dengan rencana relokasi tersebut.

"Jadi kalau mau solusi jangka panjang relokasi, yaitu, Pemkot harus memikirkan ganti untung buat warga yang ada disini," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan berencana meminta lahan ke pengembang untuk merelokasi sejumlah warga perumahan Pondok Maharta dan Kampung Bulak, Pondok Aren.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com