Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaku UMKM Tak Tepat Sasaran, Ini Kata Dinkes Kota Tangerang

Kompas.com - 25/05/2021, 19:23 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Tangerang yang diselenggarakan Selasa (25/5/2021) tidak semuanya tepat sasaran.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Liza Puspadewi menyebutkan, jajarannya hanya menerima data penerima vaksin dari perangkat kelurahan, kemudian menyuntikkan vaksin tersebut kepada target sesuai data itu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaku UMKM, Wali Kota Tangerang: Ada yang Tak Tepat Sasaran

Peserta yang jadi prioritas utama vaksinasi tersebut seharusnya pemilik KTP Kota Tangerang.

Namun, dalam pelaksanaannya, sejumlah orang yang disuntik vaksin justru bukan pemilik KTP Kota Tangerang.

Hal tersebut lantas dipermasalahkan oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

"Kami dapat data kan dari kelurahan. Harusnya kelurahan kan yang tahu wilayahnya," ungkap Liza melalui sambungan telepon, Selasa malam.

"Dinkes ada sasarannya kan, tapi kami kan enggak tahu (pelaku) UMKM itu dari daerah mana, kami enggak kenal kan," sambungnya.

Baca juga: Anaknya Jadi Tersangka Pemerkosa Remaja, Anggota DPRD Bekasi: Saya Tak Intervensi

Arief sebelumnya mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku UMKM di Kota Tangerang tidak semuanya tepat sasaran.

Menurut Arief, ada sejumlah pelaku UMKM yang tidak memiliki KTP Kota Tangerang justru divaksinasi hari ini.

"Hasil sampling, ada sebagian kecil yang saya rasa belum pas sasarannya," ungkap Arief kepada awak media, Selasa.

"Ada keluarganya yang dimasukin (sebagai peserta vaksinasi), ada juga yang usahanya di Gading Serpong (Kabupaten Tangerang), rumahnya di Jakarta Barat," sambung dia.

Baca juga: Sandi Pembongkar Dugaan Korupsi Damkar Depok Mengaku Ditawari Uang oleh Bendahara

Arief menyatakan, pihak kelurahan, perangkat RT/RW, dan Satgas Covid-19 harus mendata ulang penerima vaksin di wilayahnya.

Pendataan ulang itu, lanjutnya, agar vaksinasi tersebut lebih tepat sasaran sehingga roda perekonomian di Kota Tangerang dapat berputar kembali.

"Lakukan pemantapan kembali ke camat dan lurah untuk bisa melakukan screening. Jadi, yang kami prioritaskan ini pelaku UMKM KTP Kota Tangerang supaya mereka aman," papar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com