JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, masih terus bertambah sampai Rabu (26/5/2021) hari ini.
Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian menyampaikan, berdasarkan data sampai pukul 08.00 WIB, ada 1.511 pasien Covid-19 yang tengah dirawat.
Jumlah itu bertambah jika dibandingkan data sehari sebelumnya.
"Jumlahnya bertambah 118 orang dari hari kemarin. Semula 1.393 menjadi 1.511 orang," kata Aris dalam keterangan tertulis.
Dengan penambahan tersebut, artinya sudah sepekan lebih terjadi tren kenaikan jumlah pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono mengatakan, tren kenaikan pasien ini mulai terjadi sejak Selasa (18/5/2021) pekan lalu, beberapa hari usai libur Lebaran.
"Dari pantauan sejak 18 Mei kemarin, berdasar dashboard digital yang kami punya, ini (jumlah pasien) terus meningkat grafiknya," kata Tugas.
Pada 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.
Baca juga: Lonjakan Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet dan Peringatan bagi Warga Jakarta
Namun, jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.
Pasien di RS Wisma Atlet didominasi oleh pasien klaster keluarga dan pemudik.
"Tentunya ini arus mudik memberi kontribusi peningkatan pasien di Wisma Atlet. Dari check point pemeriksaan dilaporkan di sana ada yang positif dari hasil, langsung dikirim ke sini," ujar Tugas.
Tugas mengatakan, kapasitas RS Wisma Atlet saat ini memang masih aman. Keempat tower di RS Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung hingga 5.994 pasien.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Didominasi Klaster Keluarga dan Pemudik
Bahkan ada juga tower cadangan di Wisma Atlet Pademangan sehingga total kapasitas bisa menampung 8.000 pasien.
Namun, ia mengingatkan bahwa RS Wisma Atlet bisa penuh pasien jika masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.
"Ini yang kita harus jaga. Kalau di luar sana tidak mencegah, RS bisa dipenuhi pasien. Ini penting kita harus terus memakai masker jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.