Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Masalah Insentif Nakes di Wisma Atlet, Kepala BNPB: 90 Persen Sudah Dibayar, Sisanya dalam Proses

Kompas.com - 26/05/2021, 19:01 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito memastikan, masalah pembayaran insentif tenaga kesehatan dan relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta sudah selesai.

Hal itu ia sampaikan usai berkunjung ke RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/5/2021).

Ini adalah kunjungan perdana Ganip ke RSDC Wisma Atlet setelah ia dilantik, Selasa kemarin.

Begitu tiba di Tower 1, ia langsung menggelar rapat bersama jajaran TNI yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Rapat itu salah satunya membahas mengenai pembayaran insentif tenaga kesehatan dan relawan yang beberapa waktu lalu sempat tersendat.

"Teman-teman media tahu, beberapa waktu lalu ada masalah insentif nakes dan relawan. Tadi juga saya mendengar paparan masalah itu. Itu menjadi hal yang saya cari," kata Ganip kepada wartawan usai peninjauan.

Baca juga: Kepala BNPB Ganip Warsito Tinjau RSD Wisma Atlet di Tengah Lonjakan Pasien Covid-19

Keterlambatan pencairan insentif itu disebabkan proses review di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Ganip pun memastikan bahwa masalah pembayaran insentif ini sudah teratasi. Menurut dia, hampir seluruh nakes dan relawan saat ini sudah menerima pembayaran insentif.

"Alhamdulillah sudah ditangani. Sudah 90 persen terselesaikan. Sisanya sedang dalam proses," kata dia.

Selain membahas masalah insentif nakes dan relawan, Ganip juga membahas lonjakan pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet pasca-Lebaran.

Baca juga: Update 26 Mei: RS Wisma Atlet Rawat 1.511 Pasien Covid-19, Bertambah 118 Orang

Jumlah pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet terus melonjak sejak 18 Mei lalu, atau beberapa hari setelah libur Idul Fitri.

Pada Selasa pekan lalu hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.

Namun, jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.

Sampai pagi tadi, ada 1.511 pasien yang dirawat di RS Wisma atlet dengan tingkat keterisian mencapai 25,2 persen.

Baca juga: Lonjakan Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet dan Peringatan bagi Warga Jakarta

Pasien di RS Wisma Atlet didominasi oleh pasien klaster keluarga dan pemudik

Meski demikian, Ganip memastikan, pihak RS Wisma Atlet sudah siap mengantisipasi lonjakan ini karena bisa menampung hingga 5.994 pasien.

"Jumlah nakes dan relawan juga cukup, ada 2.990. Sudah mencukupi. Kita punya pengalaman lonjakan tertinggi dulu jumlah itu cukup," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com