Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Teliti Laporan Roy Suryo terhadap Lucky Alamsyah Terkait Tuduhan Tabrak Lari

Kompas.com - 27/05/2021, 17:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih meneliti laporan dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo terhadap artis Lucky Alamsyah di Polda Metro Jaya, Senin (24/5/2021).

Diketahui, laporan yang dibuat pakar telematika itu berkaitan tudingan Lucky soal tabrak lari yang dinilai merupakan pencemaran nama baik.

"Untuk semantara laporan ini masih diteliti oleh penyidik nanti kita akan periksa (laporannya)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (27/5/2021).

Yusri mengatakan, laporan Roy suryo telah diterima penyidik pada hari yang sama setelah laporan masuk.

Baca juga: Duduk Perselisihan Roy Suryo dengan Artis Lucky Alamsyah Bermula dari Kecelakaan Lalin

"Kita terima tanggal 24 Mei yang lalu, pelapornya adalah RSN masuk ke Polda Metro Jaya," kata Yusri.

Yusri menegaskan, penyidik akan memanggil Roy Suryo lebih awal untuk mengklarifikasi terkait soal pelaporannya terhadap Lucky.

"Kalau memang masuk dalam tingkat penyelidikan ada beberapa kegiatan rencana ke depan, kita lakukan mengklarifikasi (Roy Suryo) dengan bawa bukti bukti yang ada. Itu yang akan kita rencanakan ke depan," katanya.

Sebelumnya, Roy melaporkan Lucky soal pencemaran nama baik atau memutarbalikkan fakta terkait aksi kecelakaan yang mereka alami di jalan.

Roy Suryo mengatakan, kecelakan itu terjadi pada Sabtu (22/5/2021) malam. Namun dia tak menjelaskan lokasi kejadian tersebut.

Saat itu, kata Roy, kendaraannya berada di jalur kedua traffic Light akan masuk jalur tiga dengan sudah menyalakan sein sebagai penanda.

Baca juga: Laporkan Lucky Alamsyah, Roy Suryo Bawa Bukti Dirinya Dituduh Pelaku Tabrak Lari

"Tiba-tiba dari belakang ada kendaraan kencang menyerempet. Dan kalau dianalisis dari alat bukti nanti dari kendaraan akan ketauan mana yang diserempet mana yang nyerempet. Itu clear," ucap Roy.

Roy mengaku, saat kejadian tidak menyelesaikan permasalahan itu di lokasi kejadian dengan alasan adanya kegiatan di salah satu stasiun televisi kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Waktu kejadian driver saya mengklakson, orangnya turun dan marah-marah di samping jendela supir saya. Saya bilang, saya harus siaran di stasiun televisi, live. Saya bilang kalau tidak (diselesaikan) di sini (kantor polisi), di studio tv, tapi dia menggedor kaca jendela sampai dua kali, videonya belum saya hapus," kata Roy.

Saat itu, kata Roy, perselisihan soal kecelakaan tersebut berlanjut di salah satu stasiun televisi.

Namun karena Roy telah diminta oleh kru untuk mengisi acara secara live di televisi, akhirnya meninggalkan dengan meminta driver menangani bersama kepolisian.

"Saya tanya ke driver saya, (bilangnya) pergi Pak sambil marah-marah. Dia lah yang kabur. Sehari sesudahnya, Minggu pagi saya baca berita tertulis mantan Menteri RS melakukan tabrak lari, dan itu bersumber IG (Instagram) postingan yang bersangkutan (Lucky) yang merupakan artis," kata Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com