Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Penyekap Remaja di Ciputat Ditangkap, Korban Disekap dalam Lemari untuk Jadi PSK

Kompas.com - 31/05/2021, 20:27 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua terduga pelaku penyekapan dan penganiayaan remaja putri berinisial A (16) di sebuah indekos kawasan Gang Bhineka, Ciputat, Tangerang Selatan.

Dua orang yang merupakan pasangan suami istri itu ditangkap pada Senin (31/5/2021) sore, setelah pihaknya melakukan pendalaman atas laporan dugaan tindak pidana tersebut.

"Sudah diamankan di Polres. Dua ya, suami istri itu," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin, Senin (31/5/2021).

Menurut Iman, dua pasutri tersebut diduga menyekap korban di kamar indekosnya untuk dipaksa menjadi pekerja seks dan dijual ke pria hidung belang.

Baca juga: Remaja Putri Diduga Disekap dan Dianiaya di Indekos Ciputat

"Saya sih dapat laporan itu berkaitan dengan penjualan si anak. Eksploitasi seks lah, dijual," kata Iman.

Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa lebih lanjut di Mapolres Tangerang Selatan. Sementara korban berinisial A yang masih di bawah umur sudah dalam penanganan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Adapun kasus penyekapan dan penganiayaan tersebut terungkap setelah pihak keluarga mendapatkan pesan singkat dari korban pada Sabtu (29/5/2021) malam.

Korban diketahui sudah beberapa hari meninggalkan rumah dan tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga: Kala SiCepat Ekspress Tolak Mediasi Usai Kurirnya Diancam Senjata Tajam dan Trauma

"Kasih kabar lewat messenger, sama ponakan saya, akhirnya dicari tau alamatnya. Dikasi tahunya di belakang BCA Ciputat," ujar S saat diwawancarai, Senin (31/5/2021).

"Minta tolong. Mungkin si saksi kenal. Bilang nih lokasinya di sini, sedang dianiaya," sambungnya.

Ayah korban bersama kakak korban langsung mendatangi lokasi tersebut yang ternyata merupakan indekos.

S menyebut, pihak keluarga bertemu dengan dua orang teman korban dan langsung menanyakan keberadaan S.

Namun, keduanya membantah bahwa A berada di indekos mereka.

"Mulanya mereka sempat bilang tidak ada. Mengelak lah dia tidak ada di sini," kata S.

Di sela-sela pembicaraan, kakak korban mendengar suara mirip korban dari dalam kamar indekos.

Pihak keluarga langsung merangsek masuk dan memeriksa lemari yang menjadi sumber suara tersebut.

A ditemukan tersekap dalam lemari dengan sejumlah luka lebam di bagian wajah.

"Ternyata ada di dalam, dalam lemari diumpetin. Lebam-lebam. Hidungnya kayak patah, bibirnya juga luka," ungkap Paman Korban.

Korban langsung dikeluarkan dibawa pulang dari indekos di kawasan Ciputat tersebut. Pihak keluarga lalu melaporkan dugaan penyekapan dan penganiayaan itu ke kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com