Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Lanjutkan Vaksinasi Pelaku UMKM dan PKL, Target 20.000 Orang

Kompas.com - 01/06/2021, 11:36 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melanjutkan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Tangerang pada Senin (31/5/2021).

Pelaksanaan vaksinasi untuk pelaku UMKM dan pedagang kaki lima (PKL) itu ditargetkan selesai pada Rabu (2/6/2021), dengan sasaran 20.000 orang.

"Target sasaran adalah yang berdagang di wilayah Kota Tangerang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Liza Puspadewi seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Satgas Pastikan Vaksin Covid-19 Tak Mengandung Magnet

Masih dikutip dari Antara, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan bahwa vaksinasi pelaku UMKM tersebut merupakan upaya pemulihan ekonomi di wilayahnya.

Tujuannya, kata Arief, agar memberikan rasa aman dan nyaman kepada penjual atau pembeli yang bertransaksi di tempat.

"(Target vaksinasi) Minimal lokasi usahanya ada di Kota Tangerang, kalau KTP luar kota tidak apa-apa. Ditekankan bahwa prioritas vaksin kali ini bagi pedagang dan pelaku UMKM," papar pria 44 tahun itu.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin menuturkan, berdasarkan peninjauan di lapangan, proses vaksinasi UMKM sudah berjalan lancar.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 1 di Tangsel Terealisasi 76 Persen, Tahap 2 Tercapai 62 Persen

"Alurnya sudah bagus. Jadi tidak terjadi kerumunan masyarakat yang datang untuk vaksin," kata Sachrudin.

Dia turut mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pihak kecamatan serta Dinkes Kota Tangerang dalam mengatur pelaksanaan vaksinasi.

"Sehingga masyarakat yang datang juga bisa teratur dan prosesnya bisa lebih cepat," ucap Sachrudin.

Liza menambahkan, jajarannya turut menyuntikkan vaksin terhadap warga lanjut usia (lansia) selama pelaksanaan vaksinasi UMKM.

Baca juga: Menkes: Kalau Kita Telat Memvaksinasi Lansia, Beban RS Akan Berat

Dinkes Kota Tangerang, lanjut dia, turut memberikan vaksin terhadap lansia yang berusia di atas 50 tahun.

"Sebelumnya batas minimal usia 60 tahun, tapi sekarang turun menjadi 50 tahun," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, vaksinasi pelaku UMKM di Kota Tangerang yang diselenggarakan pada Selasa (25/5/2021) tidak semuanya tepat sasaran.

Liza menyebut, jajarannya hanya menerima data penerima vaksin dari perangkat kelurahan.

Prioritas utama vaksinasi tersebut seharusnya pemilik KTP Kota Tangerang.

Namun, dalam pelaksanaanya, sejumlah orang yang divaksin justru bukanlah pemilik KTP Kota Tangerang.

Hal tersebut lantas dipermasalahkan oleh Arief.

"Kami dapet data kan dari kelurahan. Harusnya kelurahan kan yang tau wilayahnya," ungkap Liza melalui sambungan telepon, Selasa malam.

"Dinkes ada sasarannya kan. Kami enggak tau UMKM itu dari daerah mana, kami enggak kenal kan," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com