TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang memutuskan, simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tangerang bakal digelar pada bulan Juni 2021.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin mengungkap bagaimana skema simulasi PTM jenjang SD dan SMP yang nantinya bakal digelar.
"Insya Allah dalam waktu dekat ini kami akan melakukan simulasi, di bulan Juni (2021) ini," ungkap dia saat ditemui, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Tangsel Ditunda jika Kasus Covid-19 Melonjak Akhir Juni
Dengan skema PTM tersebut, separuh dari total siswa di sekolah bakal belajar secara langsung. Kemudian, 50 persen sisanya bakal belajar dari rumah atau secara daring (online).
"Skemanya yang belajar di sekolah 50 persen, yang sisanya daring," ucap Jamaludin.
Dia mencontohkan, seorang murid yang mengikuti simulasi PTM hari Senin, akan belajar lagi di sekolah pada hari Rabu.
Baca juga: Simulasi PTM Jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang Bakal Digelar Juni 2021
Dia menyatakan, jajarannya telah mempersiapkan sejumlah fasilitas menjelang PTM di setiap sekolah.
"Kami udah menyiapkan segala macam ini. Infrastrukturnya sudah siap, guru-guru sudah divaksin. Berarti, nanti simulasi," paparnya.
Berkait 50 persen murid yang masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), Dindik tetap menggunakan aplikasi berbasis siaran langsung saat para guru mengajar.
"Insya Allah kami pakai live. Makanya sekolah harus menyiapkan kamera. Jadi, live-nya pakai Zoom," tutur Jamaludin.
Jamaludin sebelumnya menyatakan, untuk menunjang wacana PTM tersebut, sekitar 80 persen tenaga pendidik di Kota Tangerang telah menerima vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, Dindik Kota Tangerang menargetkan sisa 20 persen tenaga pendidik yang belum divaksin akan disuntik sebelum bulan Juni 2021.
"Vaksin (untuk tenaga pendidik) itu baru selesai di angka 80 persen. Mudah-mudahan sampai Juni selesai," katanya.
Dindik Kota Tangerang, imbuh dia, saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang perihal skrining tes Covid-19 rutin untuk guru.
Pasalnya, Jamaludin menyebut pihaknya tidak menganggarkan skrining tes Covid-19 untuk guru tersebut.
Kata Jamaludin, skrining tes tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah bila PTM digelar nantinya.
"Di Dindik tidak ada anggaran untuk swab. Saya selalu kordinasi dengan Dinkes. Kalau misalnya ada anggaran terkait swab rutin untuk guru, maka saya akan tindak lanjuti," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.