Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 30 Transpuan Rekam e-KTP di Disdukcapil Tangsel, Status Gender Tak Berubah

Kompas.com - 02/06/2021, 19:12 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 30 transpuan melaksanakan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik di di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tangerang Selatan.

Kepala Disdukcapil Tangerang Selatan Dedi Budiawan menjelaskan, mereka berasal dari sembilan provinsi di tanah air. Mereka dibina dan diarahkan Dirjen Dukcapil Kemendagri agar melakukan perekaman karena selama ini belum memiliki e-KTP.

"Kami hanya ketempatan, yang punya hajat Kemendagri. Tadi ada 30 orang dari 9 provinsi yang direkam di Tangerang Selatan," ujar Dedi dalam keterangannya, Rabu (2/5/2021).

Baca juga: Road Bike Boleh Melintas di Luar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin, Pengamat: Bisa Jadi Preseden Buruk

"Mereka datang ke Ditjen, minta difasilitasi. Karena kan segala urusan negara harus pakai KTP," sambungnya.

Menurut Dedi, sebanyak 30 orang tersebut disebut sebagai transpuan -sebutan untuk transgender perempuan- berdasarkan orientasi gender, seperti penampilan dan kesehariannya.

Namun, pihaknya tidak mengubah status atau data apa pun dalam perekaman dan pencetakan e-KTP.

"Mereka ini punya NIK hanya belum merekam KTP dan mereka tidak pernah mengubah jenis kelamin, tidak pernah mengubah status, tidak pernah mengubah nama," kata Dedi.

Budi mengungkapkan, 30 transpuan tersebut tetap tercatat berjenis kelamin laki-laki dalam data kependudukan, sesuai dengan data kelahiran.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangsel Meningkat 3,7 Persen Usai Lebaran 2021

Sebab, para transpuan belum secara resmi mengganti jenis kelaminnya dengan menjalani operasi dan persidangan pergantian gender.

"Jadi selama belum ada putusan pengadilan dan memang kenyataannya belum berubah kelaminnya. Kami mengacu pada data pas dia lahir tulisnya. Kebetulan tadi itu 30 orang laki-laki, ya laki-laki," ungkap Budi.

Budi menegaskan bahwa 30 orang tersebut bisa mengubah status gender dalam data kependudukannya jika sudah ada putusan pengadilan terkait pergantian jenis kelamin.

"Kalau sudah ada putusan pengadilan ya Dukcapil wajib mengubahnya, sesuai putusan itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com