Adapun keputusan yang adalah hasil rapat Dishub DKI dan Polda Metro Jaya ini masih menunggu dikeluarkannya Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI).
"Tugas pemerintah kan memberikan kesempatan sebaik-baiknya seluas-luasnya dengan saling menghormati satu sama lain, memberi kesempatan sama, tidak mengganggu satu sama lain," jelas Riza.
Bila dirunut sepanjang 2021, Anies dan Riza sudah lima kali mengelurkan pernyataan yang berbeda terkait isu di DKI Jakarta. Hal itu sudah termasuk aturan sepeda road bike tersebut.
Anies dan Riza pertama kali berbeda pendapat soal penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
Pada Januari 2021, Riza sempat menyebut Anies meminta pemerintah pusat turun tangan mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin," kata Riza.
Koordinasi yang dimaksud berkaitan dengan penambahan jumlah fasilitas kesehatan di daerah penyangga Ibu Kota sehingga Jakarta tidak terbebani oleh pasien dari kota lain.
Namun, pada Februari 2021, Anies membantah bahwa pihaknya angkat tangan atas koordinasi di Jabodetabek.
"Ingat waktu itu sempat ramai disebut Jakarta angkat tangan atau apa, sama sekali bukan, Jakarta menginginkan agar daerah-daerah (Bodetabek) itu juga meningkatkan kapasitas untuk perawatan. Dan yang bisa membantu pemerintah pusat, karena kami pun dibantu pemerintah pusat," kata Anies.
Kemudian, pada 2 Februari lalu, Riza menyebutkan bahwa Pemprov DKI sedang mendiskusikan opsi lockdown akhir pekan untuk menekan angka penularan Covid-19.
"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan (lockdown akhir pekan) dari DPR RI dimungkinkan," ujar Riza.
Tiga hari berselang, Anies membantah pernyataan wakilnya itu melalui siaran langsung video streaming di YouTube.
"Jakarta tidak pernah merencanakan penerapan kebijakan lockdown akhir pekan. Berita tentang kebijakan lockdown itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media," jelas Anies.
Selanjutnya, orang nomor 1 dan 2 DKI itu juga mengeluarkan pernyataan berbeda pada Maret lalu, terkait peristiwa pemain skateboard ribut dengan petugas Satpol PP karena bermain di trotoar.
Riza kala itu dengan tegas melarang penggunaan skateboard di trotoar karena trotoar diperuntukkan bagi pejalan kaki.