Menurut Anwar, si pengendara motor baru kembali dari berbelanja.
Belanjaan si pengendara motor itu terlalu memenuhi kendaraannya sehingga dia kesusahan untuk berbelok.
"Jadi, cuma bisa lurus aja dia. Trus nabrak mobil saya. Itu juga di-cover sama dia," tutur Anwar.
Selain itu, kerap terjadi pula pengendara motor yang terpeleset di sekitar rumah Anwar.
Sekitar tiga bulan lalu, ada pula seorang pengendara motor yang menabrak trotoar kecil yang berada di depan rumahnya usai dia berjalan dari arah utara.
"Kecelakaan-kecelakaan kecil itu emang sering terjadi," katanya.
Anwar menuturkan, dia sengaja menanam sebuah pohon yang cukup besar di depan rumahnya untuk meminimalisir polusi udara.
Sedangkan, untuk menangani polusi suara atau kebisingan, dia memasang pintu kaca yang cukup tebal.
"Ya sebagai peredam kebisingan. Jadi memang pakai pintu yang tebal," ucapnya.
"Ini tanam-tanaman, juga buat peredam suara. Bisa juga buat polusi udaranya," imbuh Anwar.
Dia mengaku tidak masalah bila rumahnya digusur Pemkot Tangerang.
Saat ini, dia tengah menunggu keputusan PN Tangerang terkait tanah dia yang disengketakan.
"Enggak masalah. Silahkan digusur enggak apa-apa. Kami bijaksana, kami tidak membangkang. Engak punya kepentingan apa-apa juga," papar Anwar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.