Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pesepeda soal Road Bike Boleh Keluar Jalurnya, Merasa Bukan Pengguna Jalan Rutin

Kompas.com - 03/06/2021, 19:53 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai tanggapan datang dari pengendara sepeda terkait kebijakan izin melintas di luar jalur hijau bagi pengendara sepeda jenis road bike. Meski belum diketuk palu, kebijakan ini sudah menimbulkan pro dan kontra antar pengendara sepeda di Jakarta.

Seperti halnya, Terry (44) pesepeda asal Grogol, Jakarta, ini mengaku tidak setuju dengan rencana diperbolehkannya pengendara sepeda road bike untuk melintas di luar jalur hijau.

"Jangan. Tidak setuju (keluar jalur sepeda). Karena semua ada aturannya. Kalau dilakukan akan berbahaya bagi pengendara sepeda itu sendiri," ungkap Terry saat ditemui di perayaan Hari Sepeda Dunia di Bundaran Senayan Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Izinkan Pesepeda Road Bike Pakai Jalur Kendaraan Bermotor, Dirlantas: Kita Punya Diskresi

Meski demikian, Terry mengaku akan setuju jika kebijakan bersepeda di luar jalur hijau tersebut dilaksanakan pada momen-momen khusus dan dengan izin otoritas setempat.

"Kecuali di event tertentu dan dengan izin otoritas setempat. Dengan begitu, berarti keamanan para pesepeda sudah tercover. Keselamatan tetap harus nomor satu," lanjut Terry.

Di sisi lain, Sofyan (40) yang tergabung dalam komunitas MTB Federal Jakarta, mengaku tidak menolak rencana kebijakan tersebut.

"Kalau memang diperlukan keluar jalur, ya oke. Karena (jalur) yang terproteksi cuma beberapa titik saja. Banyak juga jalur tidak terproteksi dengan garis pembatas putus-putus yang artinya mungkin boleh keluar. Kecuali yang garisnya nyambung, baru tidak boleh, " kata Sofyan di acara yang sama.

Selain itu, Sofyan menambahkan kebijakan keluar jalur pada waktu tertentu merupakan solusi yang baik bagi banyak pihak.

Baca juga: Polisi Sebut Pelanggar Jalur Sepeda Belum Ditindak

"Sebenarnya kan pesepeda jenis tertentu tersebut biasanya bukan pengguna jalan sepeda rutin. Biasanya mereka hanya untuk berolahraga saja, mungkin seminggu sekali, tiga jam. Bisa saja diperbolehkan melintas di jam-jam tertentu yang tidak padat. Sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang lain, " lanjut Sofyan.

Sementara itu, Adi, pengendara sepeda jenis road bike asal Depok mengaku menyambut baik kebijakan tersebut.

"Disambut baik ya kalau ada aturan begitu biar pun cuma di jam-jam tertentu. Karena saya sebagai pengendara ke kantor juga terkadang suka buru-buru, tapi terkadang kondisi jalurnya kurang mendukung, " kata Adi.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo akan menerapkan dispensasi bagi pengguna road bike untuk keluar jalur hijau pada pukul 05.00-06.30 WIB.

"Ini untuk memberikan ruang kepada para pengguna sepeda, yang untuk sport, yang katanya kecepatannya itu tidak memadai kalau menggunakan jalur sepeda yang sudah disediakan," kata Sambodo dikutip Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Namun, agaknya aturan baru tersebut belum disepakati Pemda. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis(3/6/2021) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta masih membahas aturan yang akan diberlakukan untuk pesepeda road bike.

Sementara itu, di lingkungan Jalan Thamrin-Sudirman hingga pukul 06.30 WIB pagi tadi, banyak pengendara sepeda berjenis road bike yang melintas di luar jalur sepeda.

Di luar jam tersebut, pengendara sepeda road bike tampak mematuhi aturan dan melaju di jalur hijau khusus sepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com