Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesepeda Road Bike Tak Terkendala Angin Jajal JLNT Casablanca, tapi Khawatir Mobil

Kompas.com - 05/06/2021, 13:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna sepeda road bike mengaku tidak mengalami kendala berarti saat mencoba melintasi Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/6/2021) pagi.

Ini menjadi pekan ketiga setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuat aturan uji coba jalan tersebut sebagai jalur khusus pesepeda road bike setiap akhir pekan.

Baskoro, salah satu pesepeda road bike mengaku tidak mengalami gangguan terpaan angin saat melintas di atas JLTN Kampung Melayu-Tanah Abang.

Hembusan angin di atas jalan layang menjadi bahan perbincangan publik. Hembusan angin dikhawatirkan membahayakan pesepeda.

"Kalau ganguan angin hari ini tidak terlalu. Kalau waktu dulu (awal jadi JLNT)) dan masih bebas itu sedikit kencang," ujar Baskoro saat ditemui di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta.

Baca juga: Kontroversi Izin Pakai Jalur Kendaraan Bermotor, Ini Respons Para Pesepeda Road Bike

Baskoro mengungkapkan, baru pertama kali melintas di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang sejak adanya aturan uji coba jalur khusus pesepeda road bike.

Dia melihat, sejauh ini para pesepeda road bike tertib menggunakan JLNT tersebut.

"Kalau saya lihat tadi semua itu lancarlah tidak ada yang ugal-ugalan," kata Baskoro.

Hanya saja, para pesepeda road bike harus berhati-hati saat mencoba JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang karena melintas bersamaan dengan mobil.

Awal uji coba, Pemprov DKI menutup JLNT untuk kendaraan bermotor pada Sabtu-Minggu pukul 5.00-8.00 WIB. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas.

Namun belakangan, kendaraan bermotor diizinkan melewati jalur tersebut.

"Pokoknya semua pesepeda di jalur kiri. Kita tahu karena ini tidak 100 persen untuk pesepeda. Jadi kita mengatur jalan. Pesepeda sebelah kiri dan kendaraan lain, mobil di sebelah kanan jalan," kata Baskoro.

Baca juga: Karpet Merah untuk Pesepeda Road Bike di Jakarta...

Sementara pesepeda road bike lainnya, Awal mengungkapkan kondisi serupa. Dia merasakan tidak ada gangguan angin saat melintasi JLNT itu.

Hanya saja, Awal merasa khawatir dengan mobil yang turut melintas bersamaan karena dinilai membahayakan para pesepeda.

"Kalau angin si tidak (ada gangguan). Cuma khawatir mobil aja. Karena kita jalan bareng, khawatir dari belakang disundul (ditabrak)," kata Awal.

Penjelasan Dishub

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo sebelumnya mengatakan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dijadikan jalur sepeda road bike karena ada momentum arus kendaraan yang rendah.

Dia mengatakan pada Sabtu-Minggu khususnya pukul 05.00-08.00 WIB, JLNT tersebut biasanya sepi sehingga bisa dimanfaatkan untuk pegiat sepeda road bike.

"Itu dipilih pada waktu lalu lintasnya atau traffic-nya rendah, Sabtu dan Minggu pada jam 05.00-08.00 pagi traffic-nya rendah," kata Syafrin dalam keterangan suara, Kamis (3/6/2021).

Syafrin menjelaskan, pada momentum tersebut juga disebut kecepatan angin rendah sehingga tidak membahayakan pesepeda yang melintas di JLNT.

Baca juga: Anies Singgung Pesepeda Lebih Berisiko, Pengamat: Kontradiksi dengan Realitas

Kondisi juga didukung dengan pengalihan arus kendaraan bermotor di JLNT sehingga road bike bisa melintas dengan aman.

"Dari sisi kecepatan pengukuran rata-rata kecepatan para road bikers itu 40 kilometer per jam dan pagi hari itu hembusan angin tidak terlalu tinggi sehingga ini masih bisa dibawa kendali," kata dia.

Syafrin mengatakan, kondisi tersebut berbeda dengan lalu lintas normal yang menyebabkan kendaraan bermotor roda dua dilarang melintas di JLNT tersebut, karena di saat bersamaan, banyak kendaraan roda empat yang melintas sehingga lebar JLNT tidak aman untuk dilalui oleh kendaraan roda dua.

"Lebar lajur kurang ideal untuk ditambah dengan sepeda motor di satu lajur sisi paling kiri sehingga ini sangat membahayakan jika sepeda motor dibiarkan melintas di atas bersama-sama dengan mobil," kata dia.

Syafrin juga menjelaskan, jalur khusus road bike perlu diatur karena Pemprov DKI Jakarta melihat ada aspek keselamatan yang berpotensi diabaikan seiring bertumbuhnya komunitas pesepeda road bike di Jakarta.

Setiap Sabtu-Minggu, kata Syafrin, banyak pengendara road bike masuk jalur kendaraan bermotor menggunakan lajur kanan dan berpotensi terjadi kecelakaan.

"Dan untuk itu pemerintah harus memikirkan bagaimana lintasan mereka itu aman sehingga pengguna (jalan) lainnya yang biasa menggunakan road bike aspek keamanan dan kenyamanan terjamin," tutur Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com