JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial S mengaku mengalami pelecehan seksual di dalam kereta KRL Commuter Line jurusan Jakarta Kota-Cikarang, Jumat (4/6/2021) malam.
Setelah dilecehkan, S harus kecewa karena tidak mendapat penanganan semestinya dari petugas keamanan di stasiun.
Baca juga: Sepeda Biasa Diminta Keluar Lintasan Road Bike di JLNT, Pesepeda: Mangkel Saya!
Peristiwa tersebut bermula saat S hendak pulang ke rumahnya usai menjalani pekerjannya sebagai karyawati bank di Jakarta.
Awalnya, S ingin naik kereta menuju Bekasi. Namun, ia memutuskan menumpangi kereta jurusan Cikarang karena terlalu lama menunggu.
Saat rangkaian kereta tengah bergerak menuju Stasiun Jatinegara sekitar pukul 19.00 WIB, S mengalami pelecehan seksual.
"Saya mencari posisi berdiri di tengah. Si pelaku berdiri di samping saya, posisi berdiri berlawanan," ujar S, Sabtu (5/6/2021), dilansir dari Tribunnews.
Tiba-tiba, terduga pelaku pindah dari samping S ke belakang korban. Dia berdiri menghadap punggung S.
"Saya masih berpikir positif mungkin karena ramai, keadaan di sana lagi padat, keadaan kereta full seperti sebelum (pandemi) Covid," jelas S.
Baca juga: Pemprov DKI Buka Pendaftaran Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu Senin Besok
Tak berapa lama, S merasa didorong oleh tas pelaku yang diletakkan di depan.
S pun langsung curiga karena merasa ada gesekan di bagian bokongnya.
"Lama-lama kok ada yang aneh, pantat saya kaya ada yang nyenggol gitu lho, awalnya kan punggung doang (yang kedorong)," ucap S.
"Kaya ada yang gesek ini apa, saya risih dong," lanjutnya.
Saat menengok ke arah belakang bawah, S memergoki pelaku sedang mengarahkan kemaluannya ke arahnya.
S lantas menendang pelaku dan berteriak di dalam KRL.
"Terus saya refleks nendang sekenceng-kencengnya, saya teriak di KRL. Orang-orang juga cuman bengong, mungkin orang-orang nggak ada yang engeh, karena sepadat itu," urainya.