Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Seksual di KRL Bakal Lapor Polisi, PT KAI Commuter Janji Beri Pendampingan

Kompas.com - 06/06/2021, 20:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter memastikan akan mendampingi korban pelecehan seksual yang terjadi di KRL KA 1452 tujuan Cikarang pada Jumat (4/6/2021).

Hal itu disampaikan oleh Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan resminya.

“Pertemuan lanjutan dengan korban berlangsung di Stasiun Jatinegara pada Sabtu (5/6/2021) pukul 19.00 WIB. Dalam pertemuan itu, KAI Commuter kembali menyampaikan permohonan maaf dan berkeinginan melakukan pendampingan pada korban,” ujar Anne.

Baca juga: Admin Twitter Commuterline yang Ngegas Balas Laporan Pelecehan Seksual Dapat Sanksi

Anne menyatakan, korban pelecehan seksual tersebut juga berencana melaporkan kasusnya ke polisi.

Anne menyebutkan, pihaknya mendukung penuh korban pelecehan seksual tersebut dari segala hal.

“KAI Commuter telah menyampaikan sejumlah dukungan data yang diperlukan korban untuk meneruskan laporan, dan selanjutnya juga akan mendampingi proses laporan ke polisi,” tambah Anne.

Anne menjelaskan, korban telah menyampaikan berbagai masukan kepada KAI Commuter.

Baca juga: Cerita Perempuan Korban Pelecehan Seksual di KRL: Mengaku Trauma, Kecewa pada Penanganan Petugas

Korban pelecehan seksual, lanjut Anne, telah menerima penjelasan yang diberikan terkait polemik admin akun resmi Twitter @commuterline yang keliru memberikan tanggapan atas pengaduan yang diberikan.

“KAI Commuter selanjutnya juga akan selalu menjalin kontak dengan korban agar dapat melakukan pendampingan,” ujar Anne.

Keluhan pelecehan seksual

Seorang perempuan berinisial S mengaku mengalami pelecehan seksual di dalam kereta KRL Commuter Line jurusan Jakarta Kota-Cikarang, Jumat malam.

Peristiwa tersebut bermula saat S hendak pulang ke rumahnya usai menjalani pekerjaannya sebagai karyawati bank di Jakarta.

Awalnya, S ingin naik kereta menuju Bekasi. Namun, ia memutuskan menumpangi kereta jurusan Cikarang karena terlalu lama menunggu.

Saat rangkaian kereta tengah bergerak menuju Stasiun Jatinegara sekitar pukul 19.00 WIB, S mengalami pelecehan seksual.

"Saya mencari posisi berdiri di tengah. Si pelaku berdiri di samping saya, posisi berdiri berlawanan," ujar S, Sabtu (5/6/2021), dilansir dari Tribunnews.

Baca juga: Sekelompok Orang Bacok Pembeli dan Rusak Warung Pecel Lele di Pasar Minggu

Tiba-tiba, terduga pelaku pindah dari samping S ke belakang korban. Dia berdiri menghadap punggung S.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com