Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Pelecehan di KRL, Dibuat Kecewa Petugas Stasiun dan Direspons "Ngegas" Admin Twitter

Kompas.com - 07/06/2021, 09:49 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual terjadi di dalam KRL Commuter Line jurusan Jakarta Kota-Cikarang, Jumat (4/6/2021) malam.

Korban seorang perempuan kemudian mengadu ke petugas, tetapi merasa kecewa terhadap penanganannya.

Pelecehan seksual terjadi saat S hendak pulang ke rumahnya usai menjalani pekerjaannya sebagai karyawati di sebuah bank di Jakarta.

S ingin naik kereta menuju Bekasi. Namun, ia memutuskan untuk menumpangi kereta jurusan Cikarang lantaran terlalu lama menunggu.

Baca juga: Cerita Perempuan Korban Pelecehan Seksual di KRL: Mengaku Trauma, Kecewa pada Penanganan Petugas

Kereta mulai bergerak memasuki Stasiun Jatinegara. Sekitar pukul 19.00 WIB, S mengalami pelecehan seksual.

"Saya mencari posisi berdiri di tengah. Si pelaku berdiri di samping saya, posisi berdiri berlawanan," ujar S, Sabtu (5/6/2021), dilansir dari Tribunnews.

Terduga pelaku tiba-tiba pindah dari samping S ke belakang korban. Dia berdiri menghadap punggung S.

"Saya masih berpikir positif mungkin karena ramai, keadaan di sana lagi padat, keadaan kereta full seperti sebelum (pandemi) Covid-19," jelas S.

Kemudian, S merasa didorong oleh tas pelaku. Dia pun merasa ada gesekan di belakangnya.

"Lama-lama kok ada yang aneh, pantat saya kayak ada yang nyenggol gitu lho, awalnya kan punggung doang (yang terdorong)," ucap S.

"Kayak ada yang gesek ini apa, saya risih dong," lanjutnya.

Saat menengok ke arah belakang bawah, S memergoki pelaku sedang mengarahkan kemaluannya ke arahnya.

S lantas menendang pelaku dan berteriak di dalam KRL.

"Terus saya refleks nendang sekencang-kencangnya, saya teriak di KRL. Orang-orang juga cuma bengong, mungkin orang-orang enggak ada yang engeh, karena sepadat itu," urainya.

S menceritakan kronologi itu kepada para penumpang. Lalu, ia dan pelaku dibawa petugas ke pos keamanan Stasiun Jatinegara.

Setelah dilecehkan, S merasa kecewa karena tidak mendapat penanganan semestinya dari petugas keamanan di stasiun.

Admin Twitter KAI Commuter “ngegas”

Admin akun resmi Twitter PT KAI Commuter @commuterline kemudian menjadi perbincangan netizen.

Admin Twitter dinilai membuat kesalahan dalam merespons keluhan adanya dugaan pelecehan seksual dari rekan pengguna KRL.

Baca juga: Admin Twitter Commuterline yang Ngegas Balas Laporan Pelecehan Seksual Dapat Sanksi

“BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? Bukan sama Mba nya ?? kenapa Mba ga langsung Lapor Polisi aja mbanya.? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti..,” tulis admin akun Twitter @commuterline.

Cuitan admin tersebut kemudian di-retweet oleh salah satu warganet.

“Temen gue posting kalo temennya kena pelecehan seksual di commuterline. Begini tanggapan admin @commuterline. S*cks udah dihapus, takut dipecat kali..,” tulis pemilik akun @twinklettstar.

KAI meminta maaf atas kesalahan respons melalui akun resmi @commuterline yang membalas cuitan rekan korban.

“Atas kesalahan tersebut, KAI Commuter langsung mencabut akses operator akun yang menulis balasan tersebut,” ujar Anne.

Anne menambahkan, pihak KAI Commuter akan memproses dan memberikan sanksi lebih lanjut kepada admin akun Twitter tersebut.

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di KRL Bakal Lapor Polisi, PT KAI Commuter Janji Beri Pendampingan

Janji dampingi

PT KAI Commuter memastikan akan mendampingi S setelah menerima pelecehan seksual di kereta.

Hal itu disampaikan oleh Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan resminya.

“Pertemuan lanjutan dengan korban berlangsung di Stasiun Jatinegara pada Sabtu (5/6/2021) pukul 19.00 WIB. Dalam pertemuan itu, KAI Commuter kembali menyampaikan permohonan maaf dan berkeinginan melakukan pendampingan pada korban,” ujar Anne.

Anne menyatakan, korban pelecehan seksual tersebut juga berencana melaporkan kasusnya ke polisi.

Anne menyebutkan, pihaknya mendukung penuh korban pelecehan seksual tersebut dari segala hal.

“KAI Commuter telah menyampaikan sejumlah dukungan data yang diperlukan korban untuk meneruskan laporan, dan selanjutnya juga akan mendampingi proses laporan ke polisi,” tambah Anne.

Anne menjelaskan, korban telah menyampaikan berbagai masukan kepada KAI Commuter.

Korban pelecehan seksual, lanjut Anne, telah menerima penjelasan yang diberikan terkait polemik admin akun resmi Twitter @commuterline yang keliru memberikan tanggapan atas pengaduan yang diberikan.

“KAI Commuter selanjutnya juga akan selalu menjalin kontak dengan korban agar dapat melakukan pendampingan,” ujar Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com