Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Crane Terbalik di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi

Kompas.com - 07/06/2021, 15:11 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah crane terbalik di proyek pengerjaan rel kereta ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/6/2021) dan telah viral di media sosial.

Dalam keterangan video di akun Instagram @bogor24update dituliskan bahwa crane tersebut ambruk diduga karena tanah yang labil di lokasi proyek tersebut.

"Crane itu jatuh saat ingin memindahkan besi jembatan, namun langsung terdengar bunyi dan langsung jatuh," tulis akun itu.

Baca juga: Dua Korban Longsor Rel Ganda di Bogor Dimakamkan Bersamaan

Usai peristiwa itu terjadi, kontraktor pelaksana proyek enggan memberikan keterangan terkait insiden itu.

Senin siang ini, di sekitar lokasi kejadian sudah dipasang garis pembatas (cross line). Crane yang terbalik juga ditutupi terpal berwarna biru.

Wartawan tidak diizinkan masuk ke lokasi crane terbalik. Crane itu sampai saat ini belum dievakuasi.

“Nanti saya sampaikan ke atasan dulu. Silakan tunggu," kata salah satu pekerja di sana.

Warga setempat, Aliya, mengaku syok atas kejadian tersebut sebab rumahnya berdekatan dengan lokasi proyek rel ganda Bogor-Sukabumi itu.

Aliya menyebutkan, saat terbalik, jembatan besi yang sedang diangkat crane itu hampir menimpa rumah warga.

"Sempat terombang-ambing, muter-muter, hampir kena rumah tapi enggak jadi. Langsung dijeblosin ke kali," kata Aliya.

Menurut dia, peristiwa crane terbalik itu baru pertama kali terjadi di lokasi proyek tersebut.

Ia mengatakan, saat kejadian, kondisi cuaca sedang diguyur hujan.

"Cuaca gelap banget, hujan deras, terus pada neduh, baru diangkat (jembatan besi)," sebutnya.

Warga lainnya, Rustandi menambahkan, aktivitas pengerjaan proyek itu hampir tidak kenal waktu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com