Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraktor Tertutup, BPBD Kesulitan Dapatkan Informasi Soal Crane Terbalik di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi

Kompas.com - 07/06/2021, 15:37 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Francino Freitas mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai penyebab tergulingnya sebuah crane di proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

Teo menyebutkan, sampai saat ini pihak kontraktor masih tertutup dan enggan memberikan informasi kepada petugas atas peristiwa tersebut.

"Sebab kejadian atau penyebab kejadian belum bisa diketahui secara pasti karena pihak dari proyek tidak bersedia memberikan keterangan," kata Teo, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Sebuah Crane Terbalik di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi

Namun, Teo menjelaskan, berdasarkan informasi sementara, penyebab crane terbalik akibat kontur tanah yang labil setelah diguyur hujan deras.

Ia mengungkapkan, tidak ada korban jiwa ataupun rumah warga yang tertimpa atas kejadian itu.

"Kejadian pada hari Minggu (6/6/2021) sekitar pukul 17.00 WIB, setelah terjadinya hujan. Kendaraan alat berat crane terguling saat sedang mengangkat rangka besi jembatan lama rel kereta Bogor - Sukabumi," ujar dia.

Usai peristiwa itu terjadi, pihak kontraktor pelaksana proyek tersebut masih enggan memberikan keterangan resmi terkait insiden itu.

Senin siang, di sekitar lokasi kejadian sudah dipasang garis pembatas. Crane yang terbalik juga ditutupi terpal berwarna biru. Wartawan tidak diizinkan masuk ke lokasi crane jatuh.

“Nanti saya sampaikan ke atasan dulu. Silahkan tunggu," kata salah satu pekerja di sana.

Warga setempat, Aliya, mengaku syok atas kejadian tersebut sebab rumahnya berdekatan dengan lokasi proyek rel ganda Bogor-Sukabumi itu.

Aliya menyebut, saat terbalik, jembatan besi yang sedang diangkat oleh crane itu hampir menimpa rumah warga.

"Sempat terombang-ambing, muter-muter, hampir kena rumah tapi nggak jadi. Langsung dijeblosin ke kali," kata Aliya.

Dia menuturkan, peristiwa crane terbalik itu baru pertama kali terjadi di lokasi proyek tersebut. Ia mengatakan, saat kejadian, kondisi cuaca sedang diguyur hujan deras.

"Cuaca gelap banget, hujan deras, terus pada neduh, baru diangkat (jembatan besi)," sebutnya.

Warga lainnya, Rustandi menambahkan, aktivitas pengerjaan proyek di sana hampir tidak kenal waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com