Satu warga itu merasa dia sudah sehat, padahal diduga termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).
"Mungkin kalau si warga itu imunnya kuat, tidak merasa sakit, tapi kalau dia berinteraksi dengan warga lainnya yang imunnya turun kan bisa menjangkit," papar Panji.
Menurut dia, klaster yang terjadi di wilayahnya merupakan klaster permukiman. Warga yang terkonfirmasi positif itu didominasi oleh pekerja.
"Kalau menurut saya, ini masuknya ke klaster lingkungan ya," tambah Panji.
Sri menyebut bahwa salah satu di antara 48 warga yang terkonfirmasi positif itu masih berusia kurang lebih satu tahun.
"Yang paling muda itu kurang lebih satu tahun. Dia isolasi mandiri sama ibunya di rumah," sebut dia.
"Bapaknya positif (Covid-19), dirawat di luar," lanjutnya.
Sementara itu, lanjut Sri, warga yang paling tua dan terpapar Covid-19 berusia 60 tahun.
Dia menambahkan, seorang warga yang dirawat di RSIA Dinda mengalami komplikasi akibat terpapar Covid-19.
Selain itu, ada pula seorang warga di RS Daan Mogot yang kondisinya semakin memburuk.
"Ada di RS Daan Mogot itu memburuk. Udah sesak nafas dan segala macam," ungkap Sri.
Pihak Kecamatan Jatiuwung mendirikan dapur umum bagi warga di RW03 yang terpapar Covid-19.
Plt Camat Jatiuwung Edhy menyatakan, dapur umum akan dioperasikan mulai Rabu (9/6/2021).
"Dapur umum sudah kami bentuk dan akan dioperasionalkan pada hari Rabu," kata dia saat dihubungi, Senin (7/6/2021).
Jajarannya, kata Edhy, berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Tangerang dalam pembentukan dapur umum tersebut.
Dia menyebut, Polda Metro Jaya telah memberikan sejumlah bantuan untuk dapur umum yang berlokasi di Kantor Kelurahan Gandasari.
"Polda (menyerahkan) beras satu ton dan mie 500 dus," papar Edhy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.