Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Depok kepada Pemimpinnya: Mau sampai Kapan Bangun Margonda Doang?

Kompas.com - 09/06/2021, 05:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebagian warga Depok berpandangan miring terhadap rencana Pemerintah Kota Depok melakukan revitalisasi trotoar Jalan Margonda Raya.

Salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah pemerintah dinilai melestarikan kesenjangan pembangunan di Depok dengan paradigma Margonda-sentris.

"Mau sampai kapan membangun Margonda doang? Sekalian saja diperpanjang (trotoarnya), jangan cuma dibagusin, tapi tempatnya di situ lagi, di situ lagi," ujar Tri, warga Kampung Parung Belimbing, Selasa (8/6/2021).

Tri berujar, trotoar Margonda pernah dipercantik hingga seperti sekarang.

Namun, ujung-ujungnya, trotoar yang telah dipercantik akhirnya rusak karena tak terawat dan kerap diokupasi sebagai tempat parkir mobil dan sepeda motor tanpa penindakan.

Baca juga: Trotoar Margonda Depok Akan Dilengkapi Jalur Sepeda, Imam: Pokoknya Keren

Sementara itu, kawasan tempatnya tinggal di luar kawasan Margonda, yaitu Jalan Raya Citayam.

Di sana, trotoar hanya dibangun di sisi jalan yang mengarah ke Jakarta. Arah sebaliknya tak ada jalur pedestrian.

"Besok-besok makanya Depok kecamatannya satu saja, Kecamatan Margonda, Kelurahan Margonda," katanya menyindir.

Baca juga: Masih Ingat Debat Seru Paslon Pilkada Depok soal Pembangunan yang Margonda-sentris?

Hal senada diutarakan Tyo, warga Sawangan. Menurut dia, ketimpangan pembangunan trotoar antara kawasan Margonda dan kawasan lainnya, terutama di pinggiran Depok, sangat terasa.

"Misalnya di Cinere, atau di Krukut, atau di daerah Cipayung, itu minim banget, bahkan tidak ada trotoarnya, sangat menyulitkan pejalan kaki," kata Tyo, Selasa.

"Contohnya Jalan Raya Sawangan, bisa kita lihat itu kan tidak ada trotoar. Ada trotoar paling yang dekat simpang Pitara, itu juga kecil. Padahal, kalau dilihat lalu lintasnya di Jalan Raya Sawangan saja, misalnya, itu kan banyak yang ngebut-ngebut. Kan membahayakan sekali untuk pejalan kaki," jelasnya.

Baca juga: Depok Tak Sebatas Margonda, Pengamat Tantang Pemkot Tata Kawasan Lain

Tyo beranggapan, daripada dipakai untuk di Jalan Margonda Raya, anggaran daerah untuk pembangunan trotoar lebih baik diprioritaskan untuk memperluas cakupan trotoar di wilayah lain.

"Menurut saya, itu sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah selain Margonda," kata Tyo.

"Saya sendiri juga kalau disuruh jalan kaki di luar Margonda malas, takut, karena bahaya, potensi kecelakaannya tinggi kalau tidak ada trotoar. Itu baru saya, bagaimana dengan teman-teman disabilitas, mau jalan kaki di mana mereka?" ungkapnya.

Sebagai informasi, revitalisasi trotoar Jalan Margonda Raya dipastikan akan dikerjakan dalam waktu dekat, sebut Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono pada Jumat (4/6/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com