JAKARTA, KOMPAS.com - Stok vaksin Astrazeneca yang sudah didistribusikan untuk Provinsi DKI Jakarta akan kedaluwarsa pada akhir Juni 2021. Percepatan vaksinasi penting untuk dilakukan agar vaksin yang sudah dibeli dari Inggris itu tidak terbuang sia-sia.
Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu menyebut, diperkirakan masih ada 400.000 stok vaksin Astrazeneca di Jakarta yang belum terpakai.
"Jakarta tinggal 400.000 yang akan kadaluarsa akhir Juni," ujar Maxi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/5/2021) kemarin.
Menurut Maxi, stok vaksin tersebut adalah batch yang masuk ke Indonesia pada dua bulan lalu.
Baca juga: Stok Vaksin AstraZeneca di Jakarta Akan Kedaluwarsa, jika Tak Habis, Dikirim ke Bali
Maxi pun meyakini Dinkes bisa melakukan percepatan sehingga seluruh vaksin itu bisa terpakai sebelum masa kadaluarsa.
"Kalau tiap hari 30.000 yang terpakai saja, sudah bisa habis sebelum masa expired," kata dia.
Namun, jika Dinkes DKI gagal melakukan percepatan vaksinasi dalam beberapa hari kedepan, maka kemungkinan stok vaksin tersisa akan segera dialihkan ke daerah lain. Ini agar vaksin yang sudah dibeli itu tidak terbuang sia-sia.
"Kalau di Jakarta kurang mampu kita kirim ke Bali. Bali sudah mau habis stok vaksinnya," kata dia.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari menyebut pihaknya saat ini memang tengah melakukan percepatan vaksinasi untuk menghindari vaksin kedaluwarsa.
Namun, ia mengakui ada tantangan karena banyaknya masyarakat yang khawatir mengenai informasi miring seputar vaksin Astrazeneca.
Untuk itu, sosialisasi terkait keamanan vaksin Astrazeneca terus dilakukan.
Baca juga: Stok Vaksin Astrazeneca Kedaluwarsa Akhir Bulan Ini, Masih Banyak Warga Takut Divaksin
"Satgas Covid-19 kelurahan dan kecamatan se-Jakarta Pusat gencar melakukan sosialisasi positif guna menepis informasi hoaks yang beredar seputar vaksin Astrazeneca yang mengakibatkan kekhawatiran bagi sejumlah masyarakat," ujar Erizon.