Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ingat Debat Seru Paslon Pilkada Depok soal Pembangunan yang Margonda-sentris?

Kompas.com - 09/06/2021, 13:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Isu pembangunan Kota Depok yang terpusat di kawasan Jalan Margonda Raya alias "Margonda-sentris" kembali menyeruak, menyusul rencana pemerintah merevitalisasi trotoar di kawasan itu.

Rencana ini dipandang sebagian warga telah membuktikan anggapan mengenai paradigma Margonda-sentris dalam kebijakan-kebijakan yang dibukukan Pemerintah Kota Depok.

Pasalnya, sejumlah jalan raya lain di luar kawasan Margonda bahkan belum dilengkapi jalur pedestrian. Namun, Pemkot Depok justru merevitalisasi kawasan Margonda yang sejak dulu sudah dilengkapi dengan trotoar dan pernah pula memugarnya.

Baca juga: Warga Depok kepada Pemimpinnya: Mau sampai Kapan Bangun Margonda Doang?

"Misalnya di Cinere, atau di Krukut, atau di daerah Cipayung, itu minim banget, bahkan tidak ada trotoarnya, sangat menyulitkan pejalan kaki," kata Tyo, warga Sawangan, Selasa (8/6/2021).

"Contohnya Jalan Raya Sawangan, bisa kita lihat itu kan tidak ada trotoar. Ada trotoar paling yang dekat simpang Pitara, itu juga kecil. Padahal kalau dilihat lalu lintasnya di Jalan Raya Sawangan saja, misalnya, itu kan banyak yang ngebut-ngebut. Kan membahayakan sekali untuk pejalan kaki," jelasnya.

Pernah jadi perdebatan seru jelang Pilkada

Isu Margonda-sentris sempat memantik perdebatan seru jelang Pilkada Depok 2020. Ketika itu, pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia sebagai penantang hegemoni PKS yang telah bertahan 15 periode di Depok, mengemukakan masalah itu dalam debat perdana pasangan calon.

Terlepas dari soal trotoar, pembangunan kawasan Margonda memang paling pesat dibandingkan kawasan lainnya.

"Seperti kita ketahui, Margonda dengan panjang tak sampai 5 kilometer ada 8 apartemen, ada 4 mal di sana, apartemen ada sekitar 20 tower. Semua pusat perekonomian cuma ada di Margonda," kata Afifah dalam debat yang berlangsung pada Minggu (22/11/2020).

Baca juga: Depok Tak Sebatas Margonda, Pengamat Tantang Pemkot Tata Kawasan Lain

Ia menyinggung bahwa pusat perekonomian Depok terpusat di Margonda saja karena pembangunan jalan raya yang representatif juga hanya berkisar di kawasan itu.

"Pemerintah Kota Depok hanya fokus di bagian utara tanpa membuat jalan di barat dan timur," ujarnya.

Pradi kemudian menimpali bahwa saat berpasangan dengan Mohammad Idris sebagai wali kota-wakil wali kota Depok, usulannya tentang pembangunan dan pelebaran jalan dicoret oleh Idris.

"Hampir selama 15 tahun saya melihat tak ada pertumbuhan jalan baru. Tak ada pelebaran-pelebaran jalan. Ini fakta dan ini sangat kami rasakan," ujar Pradi.

Baca juga: Bantah Margonda Sentris dalam Debat Pilkada, Imam: Mungkin Pradi-Afifah Belum Jalan-jalan ke Depok...

Pradi mengatakan, tumbuhnya ruas-ruas jalan baru dan pelebaran jalan-jalan alternatif akan membuat akses lebih mudah, efektif, dan ekonomi tumbuh di wilayah tersebut.

Menurut Pradi, roadmap pengembangan konektivitas sudah ada sejak tahun 2013. Dalam roadmap itu tercantum pengembangan jalan baru dari Juanda-Beji-Limo-Cinere.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com