"Pemerintah Kota Depok hanya fokus di bagian utara tanpa membuat jalan di barat dan timur," ujarnya.
Pradi kemudian menimpali bahwa saat berpasangan dengan Mohammad Idris sebagai wali kota-wakil wali kota Depok, usulannya tentang pembangunan dan pelebaran jalan dicoret oleh Idris.
"Hampir selama 15 tahun saya melihat tak ada pertumbuhan jalan baru. Tak ada pelebaran-pelebaran jalan. Ini fakta dan ini sangat kami rasakan," ujar Pradi.
Pradi mengatakan, tumbuhnya ruas-ruas jalan baru dan pelebaran jalan-jalan alternatif akan membuat akses lebih mudah, efektif, dan ekonomi tumbuh di wilayah tersebut.
Menurut Pradi, roadmap pengembangan konektivitas sudah ada sejak tahun 2013. Dalam roadmap itu tercantum pengembangan jalan baru dari Juanda-Beji-Limo-Cinere.
"Bahkan DED (detailed engineering design) sudah kami buat pada tahun 2013 dan sudah saya sampaikan ke Pak Idris saat itu. Tapi nampaknya usulan saya itu dicoret sama beliau (Pak Idris)," tambah Pradi.
Tudingan-tudingan ini kemudian dibantah oleh Imam Budi Hartono, wakil wali kota Depok saat ini yang mendampingi Idris.
Baca juga: Pilkada Depok, Warga Ingin Pemimpin Terpilih Ratakan Pembangunan, Jangan Margonda Sentris
Imam, kader PKS, menganggap bahwa wilayah di luar Margonda sudah terbangun juga saat ini.
"Kita melihat mungkin paslon nomor 1 (Pradi-Afifah) belum jalan-jalan ke Depok. Karena apa, karena Bojongsari sudah ramai, Cinere sudah ramai, jadi tidak Margonda-sentris saja," kata Imam.
"Yang kedua kita punya program ke depan Rp 5 miliar per kelurahan. Mudah-mudahan bisa menumbuhkan seluruh kelurahan yang ada di Kota Depok," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.