Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2021, 13:47 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Widhi Wijayanto (50), guru seni budaya di SMK Bethel, Petamburan, Jakarta Pusat, senang karena dia akhirnya bisa kembali mengajar anak muridnya secara tatap muka.

Hari ini, Rabu (9/6/2021) menjadi hari pertama SMK Bethel kembali menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas (PTM terbatas) setelah setahun lebih mengandalkan pembelajaran online akibat pandemi Covid-19.

"Bisa tatap muka senang banget. Bisa interaksi langsung dengan siswa," kata Widhi ditemui usai pembelajaran.

Baca juga: Bosan Belajar Daring, Siswa dan Guru SDN Cawang 01 Senang Jalani Sekolah Tatap Muka

Widhi menilai, pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran jarak jauh. Sebab, materi bisa disampaikan langsung sehingga bisa diserap oleh siswa dengan mudah.

"Kalau lewat online kan susah mengajarnya. Kita enggak tau siswa menyimak atau enggak. Kalau di kelas siswa enggak bisa kabur," kata Widhi.

Meski demikian, Widhi mengakui pembelajaran tatap muka di era pandemi memiliki tantangan tersendiri. Sebab, ada sejumlah siswa yang belum diperbolehkan untuk mengikuti sekolah tatap muka.

Baca juga: Siswa: Akhirnya Sekolah Tatap Muka, Senang Banget...

Alhasil, Widhi kini bekerja dobel. Ia harus mengajar siswa di ruang kelas sekaligus siswa yang belajar dari rumah.

"Tapi enggak apa-apa, yang belajar dari rumah juga tinggal sedikit. Lebih banyak yang dibolehkan belajar tatap muka," kata dia.

Kepala Sekolah SMK Bethel Ruspinus juga senang sekolahnya bisa mendapat kesempatan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca juga: 128 Siswa SDN Pademangan Barat 11 Ikuti PTM Terbatas dengan Prokes Ketat

"Kalau kita di swasta lebih banyak senangnya lah sekolah tatap muka. Jujur saja, kita semua itu sudah jenuh pembelajaran jarak jauh. Guru jenuh, orangtua jenuh, murid jenuh," kata Ruspinus.

Ia pun memastikan protokol kesehatan akan terus diterapkan dengan ketat selama pembelajaran tatap muka. Pada hari ini, hanya ada sepuluh siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka dan dibagi ke dalam dua kelas.

Satu kelas hanya terdiri dari lima siswa sehingga protokol jaga jarak bisa diterapkan. Seluruh guru dan siswa juga tertib menggunakan masker.

Ruspinus berharap uji coba sekolah tatap muka ini bisa berjalan baik sehingga bisa terus diterapkan.

"Materi tidak bisa maksimal kalau pembelajaran jarak jauh. Apalagi kita sekolah kejuruan, terutama praktek-praktek itu susah," ujarnya.

Diketahui, pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka tahap kedua berlangsung selama tiga minggu terhitung 9-26 Juni 2021. Tercatat ada 226 sekolah di wilayah Jakarta yang mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas.

Dari 226 sekolah tersebut, terdapat 83 sekolah yang sebelumnya ikut dalam uji coba belajar tatap muka tahap pertama.

Sedangkan 143 sekolah lainnya merupakan sekolah baru yang dinyatakan lulus seleksi uji coba tahap kedua dari 300 sekolah yang mendaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com