JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua murid berharap uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka terbatas dapat terus berlanjut. Mereka merasakan sekolah online tidak efektif untuk anak-anak mereka.
Uji coba PTM terbatas di Jakarta dimulai lagi pada Rabu (9/6/2021) ini. SDN Cawang 01 Pagi, Jakarta Timur merupakan salah satu dari 226 sekolah di Jakarta yang melakukan uji coba itu.
Salah satu orangtua murid di SDN Cawang 01 Pagi, Wiwin, mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) membuat anaknya tidak bisa mengikuti pembelajaran secara maksimal.
Wiwin menambahkan, PJJ juga membuat anaknya tidak memiliki motivasi belajar. Hal tersebut karena anak tidak memiliki sosok yang disegani selain guru di sekolah.
Baca juga: SMKN 12 Jakarta Tunda Sekolah Tatap Muka meski Sudah Diizinkan, Ini Alasannya
Menurut Wiwin, dalam sistem PJJ bukan anak yang menjadi lebih pintar karena belajar melainkan orangtuanya yang akan jadi lebih pintar.
"Sama orangtua malah justru dia mals belajar dan malah orangtuanya yang pintar sekarang," kata dia, Rabu.
Dia berharap, uji coba PTM dapat terus di lanjutkan meskipun dengan menggunakan protokol kesehatan ketat.
"Lebih baik anak sekolah walaupun dengan prokes, meskipun separuh masuk separuh tidak yang penting anak ada tatap muka sama seorang guru," ungkapnya.
Orangtua murid lain, yaitu Rosidah, sangat ingin anaknya yang telah lulus dari Mts al musyarofah, Petukangan Utara, Jakarta Selatan dapat kembali belajar di sekolah. Tidak hanya belajar online.
"Ingin offline, biar anak saya bisa ketemu teman-temannya, kalau di rumah kebanyakan nonton film daripada belajar," kata Rosidah secara terpisah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.